Luncurkan Pedoman Injeksi Toksin Botulinum, KSDKI Harapkan Ini
jpnn.com, TANGSEL - Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia (KSDKI) meluncurkan pedoman injeksi Toksin Botulinum atau botoks pertama di tanah air.
Pedoman itu berisi informasi dari pakar estetika dalam memberikan layanan terbaik dan aman pada pasien.
Ketua KSDKI dr Lilik Norawari SpKK FINSDV FAADV mengatakan selama ini belum ada pedoman penatalaksanaan injeksi Toksin Botulinum di Indonesia.
"Oleh karena itu, KSDKI yang merupakan bagian dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) menghimpun pakar pada bidang kosmetik dermatologi dalam membuat pedoman ini,” ujar dr Lilik Norawati, dalam taklimat media di Tangerang, Sabtu (19/11).
Menurut dia, pedoman tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para praktisi kosmetik dermatologi sehingga dapat mencegah efek samping dan komplikasi pada pasien.
Penyusunan pedoman tersebut didukung oleh Merz Aesthetics. Selama ini, praktisi estetika menggunakan pedoman Barat yang sudah ditetapkan dalam penggunaan Toksin Botulinum.
Ketua Perdoski Pusat, Dr dr Yulianto Listiawan SpKK FAADV, mengungkapkan Toksin Botulinum sudah didistribusikan sejak lama di Indonesia.
Akan tetapi belum ada keseragaman atau pedoman terkait penatalaksanaannya. “Ini merupakan pedoman pertama yang diterbitkan oleh KSDKI dan Perdoski,” ujar Yulianto.