Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Luv U My Ocean

Kamis, 19 Juli 2018 – 15:24 WIB
Luv U My Ocean - JPNN.COM
Dalam peta ini, Sumatera masih bernama Taprobana. Foto: Public Domain.

jpnn.com - SPELLING penggunaan diksi pada judul naskah ini meleset memang. Tak sesuai gramatika berbahasa ala pewarta. Tapi, cobalah simak kisah berikut ini. Entah karena salah dengar atau salah tulis, negeri yang tadinya bernama Samudera, berganti jadi Sumatera. 
 
Wenri Wanhar – Jawa Pos National Network
 
Kata Sumatera—setelah memeriksa sejumlah sumber tertulis sejauh yang berhasil kami kumpulkan—muncul pertama kali pada Abad 13, dalam Il Milione-- catatan harian Marco Polo yang sangat berpengaruh pada masanya.
 
“Saya,” tulis Marco Polo, “melewatkan waktu lima bulan di Sumatera. Menunggu cuaca yang memungkinkan kami untuk melanjutkan perjalanan. Di sini, Bintang Kutub tidak pernah terlihat. Begitu juga dengan Bintang Beruang Besar. Baik secara jelas atau pun samar-samar. Penduduknya penyembah berhala. Mereka punya raja yang kaya dan sangat berkuasa.”
 
Sebelum tiba di Sumatera, pada bagian sebelumnya, Marco Polo berkisah: Tiga buah kapal berangkat dari Pelabuhan Zaitun (Amoy) pada 1292.
 
“Satu di antaranya akan membawa rombongan kami ke Persia. Aku sendiri ditugaskan Kaisar Khubilai memimpin perjalanan ke Persia mengantar Putri Kukaucin.
 
Dua buah kapal lainnya berisi tiga ribu tentara Kaisar yang dipimpin Syik Pie, Ike Mise, Kang-Syang dan Piter untuk menyerang Kerajaan Singasari di Pulau Jawa. Kaisar Khubilai ingin menghukum Kertanegara, Raja Singasari karena pada 1289 telah menghina Kaisar dengan memotong hidung dan telinga Meng Ki, utusan Kaisar.
 
Kapal kami berpisah di Selat Karimata. Piter dan tentaranya akan bergabung dengan tentara Monggol lainnya yang sudah berpangkalan di Pulau Karimata.”
 

***

Ibn Batutta, petualang asal Tangier, Maroko yang berlayar pada 1345 ke pulau di ujung barat Indonesia menulisnya Sumutra.

 
“Kota Sumutra, sebuah kota yang besar dan indah, yang dikeliling dinding dan menara-menara kayu,” tulisnya, termuat dalam Ibnu Batutta: Travels in Asia anda Africa 1325-1354.
 
Giovanni Da Empoli, seorang saudagar Portugis yang sampai ke negeri ini pada Abad 16 menulisnya Zamatora.
 
Setelah berlayar sekian lama dari India, “pada 16 Mei 1511 kami melihat daratan untuk pertama kalinya serta daerah-daerah lain yang jaraknya lebih jauh.

Dalam upaya mencari daratan, kami sampai di pelabuhan yang disebut Pedir (Pidie) yang terletak di Kepulauan Zamatora, tepatnya di pulau yang disebut Taprobana.”
 
Taprobana adalah sebutan tua untuk pulau Sumatera. Bisa dijumpai dalam arsip peta Pliny, awal masehi (lihat gambar).

Catatan Giovanni tentang Zamatora dan Taprobana ini tersua dalam Lettera di Giovanni da Empoli.

Nah, kemudian hari, rezim Hindia Belanda secara resmi dan konsisten menggunakan kata Sumatera—diksi ala catatan perjalanan Marco Polo—dalam laporan-laporan tertulisnya.

Begitu pula pemerintahan Jepang, sang saudara tua ketika berkuasa sepanjang 1942-1945.   
 
Alih-alih mengoreksi, ketika menyatakan kemerdekaannya pada 1945, si empunya negeri menyepakati Sumatera menjadi satu di antara delapan nama propinsi pertama Republik Indonesia.
 
Delapan propinsi pertama Republik Indonesia pada 1945; Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.
 
Bahwa negeri ini dahulunya bernama Samudera banyak betul buktinya. Pada kesempatan lain, bila angin berkehendak akan kami sajikan ulasannya.
 
Tapi, perlu juga diurai sedikit. Umum diketahui, Samudera merujuk pada Kerajaan Pasai di Aceh. Samudera Pasai.
 
Padahal tidak itu saja. Bocoron nih ya…Kerajaan Inderapura pun dalam naskah-naskah lama disebut Samudera Indera Pura.
 
Dan bahkan, hingga kini, di pantai barat Sumatera, persisnya di Kota Padang namanya menempel; Pantai Samudera.
 
Lalu apa pula hubungan kisah pendek ini dengan judul Luv U My Ocean?
 
Entah. Karena kata orang hidup jangan terlalu serius, Anda bebas menafsir.
 
Paling tidak hubung-hubungkan saja; Asia berasal dari kata ocean. Ocean adalah bahasa Inggris yang artinya “samudera”. Dan Samudera adalah nama pulau di ujung barat Indonesia sebelum berganti Sumatera. (wow/jpnn)

Apa pula hubungannya...sejarah pergeseran nama, dari Samudera jadi Sumatera dengan judul Luv U My Ocean?

Redaktur & Reporter : Wenri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News