Maaf, Sepertinya MotoGP 2018 Sudah Berakhir
jpnn.com, SPIELBERG - Persaingan perebutan gelar juara dunia MotoGP 2018 sepertinya sudah berakhir. Sang juara bertahan Marc Marquez nyaris tak terjangkau lagi, kecuali jika ada insiden parah menimpanya di sisa musim.
Yang dimaksud ’’tak terjangkau” bukan cuma soal poin, tapi lebih dari itu adalah performanya. Ducati boleh menang di Red Bull Ring Minggu (12/8) lalu, tapi sejatinya skenario itu berada di bawah kendali Marquez.
Jika berhasil menang di Austria, Marquez hanya menganggapnya sebagai bonus. Bukan tujuan utama. Ducati menang di Red Bull Ring bukanlah hal istimewa, itu memang tanah mereka. Namun, jika mereka harus merebutnya dengan susah payah, itu baru luar biasa.
"Tujuan strategiku (memilih ban medium-hard) memang untuk memecah dua Ducati,’’ beber Marquez dalam jumpa pers setelah balapan.
Maksudnya, dia memang menargetkan finis runner-up agar tidak kehilangan terlalu banyak poin seperti yang terjadi di Brno, Republik Ceko, seminggu sebelumnya. Saat itu, Ducati finis 1-2.
Dengan finis runner-up, Marquez hanya kehilangan lima poin. Bukan sembilan poin seperti di Brno. Hasil tersebut membawanya kini kukuh di puncak klasemen dengan terpaut 59 poin dari Valentino Rossi (Movistar Yamaha). Disusul dua Ducati Jorge Lorenzo-Andrea Dovizioso dengan selisih 71 dan 72 poin secara berurutan.
(Baca: Klasemen MotoGP 2018: Jorge Lorenzo Salip Andrea Dovizioso)
Marquez kini memegang kendali. Di Assen, Belanda, yang notabene adalah kandang Yamaha, dia menang. Di Red Bull Ring, kandangnya Ducati, Marquez hanya kalah 0,013 detik. Bisa dibilang hanya berkat kenekatan Lorenzo yang mampu mengalahkan Marquez di Red Bull Ring. Salah sedikit saja, Marquez yang menang.