Mabar Djaruminton XIV, Ajang Kumpul Penggemar di Tegal
Grup Kaliputu memainkan kelompok umur 39-45 tahun. Di grup Petamburan tempat berkumpulnya peserta yang memiliki umur dengan rentang 30-38.
Sementara grup Jati merupakan kelompok pemain muda yang memiliki umur di bawah 38 tahun. Peserta termuda di grup Jati, berusia 14 tahun.
“Ini tantangan tersendiri bagi saya sebagai peserta putri. Walaupun kami sebagai ganda campuran harus bertanding dengan pasangan ganda putra, tapi saya tetap semangat. Mudah-mudah di Mabar yang akan datang banyak peserta putri yang hadir,” tutur peserta bernama Dwita, mahasiswi jurusan administrasi bisnis STIAMI Jakarta yang mampu menembus babak final di kelompoknya.
Setiap kelompok umur diikuti oleh 32 peserta. Para peserta tersebut kemudian diundi untuk mendapatkan pasangan. Sistem pengundian pasangan ini agar semua peserta berbaur dan saling mengenal.
Pertandinganpun semakin menarik karena dengan sistem undian pasangan maka kekuatan masing-masing pasangan menjadi sulit diterka. Peserta wanita tidak dibedakan dalam Mabar ini.
Acara Mabar ini semakin lengkap dengan diselingi acara coaching clinic dari para legenda bulutangkis Indonesia dan pelatih PB Djarum.
Nama-nama yang hadir adalah Christian Hadinata, Lius Pongoh, Sigit Budiarto, Puri Setyo Prihngudiarto, Rendra Wijaya, Simbarsono, Ronald Sanduan Sipasulta, Simon Santoso, Meiliana Jauhari dan Reny Ardhianingrum. Para legenda dan pelatih PB Djarum ini membagi pengalaman dan teknik bermain bulutangkis kepada para peserta. Sedangkan Reny Ardhianingrum sebagai pelatih fisik, mengajarkan cara peregangan dan pemanasan yang benar sebelum bertanding.
Sesi acara yang dinantikan selalu peserta adalah acara penutup. Peserta disuguhi berbagai kuliner khas kota tempat pelaksanaan Mabar. Makanan khas Tegal disajikan kepada peserta yang lelah bertanding sehari penuh.