Maduro Berusaha Mencari Damai
jpnn.com - CARACAS - Ketegangan yang masih menyelimuti Venezuela pasca bentrokan antara kubu pro dan anti pemerintah akhirnya membuat Presiden Nicolas Maduro melunak. Kemarin (26/2) pengganti mendiang Hugo Chavez itu mengajak oposisi berdialog demi mencari solusi krisis.
Tapi, oposisi tidak merespons baik ajakan pemerintah. Maduro berharap, perundingan damai dengan oposisi bisa menjadi langkah awal untuk menghentikan krisis politik yang bergulir tiga pekan terakhir.
Namun, Henrique Capriles yang merupakan tokoh oposisi paling berpengaruh, memilih tidak hadir dalam perundingan tersebut. “Saya sudah lelah menghadapi tipu muslihat pemerintah dan represi aparat terhadap demonstran,” katanya.
Serangkaian unjuk rasa anti pemerintah yang pecah di Kota Caracas dan kota-kota besar Venezuela yang lain itu telah merenggut sedikitnya 14 nyawa. Tidak mau jumlah korban tewas bertambah, Maduro mengundang semua unsur masyarakat untuk berdialog. “Pemerintah mengundang seluruh kelompok sosial, politik, dan juga keagamaan di Venezuela untuk terlibat dalam konferensi damai nasional,” paparnya.
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) membalas langkah diplomatik Venezuela yang mengusir tiga diplomat pekan lalu. Selasa lalu (25/2) Washington mengusir tiga diplomat Venezuela.
“Mereka punya waktu 48 jam untuk meninggalkan AS. Sebaiknya Caracas menanggapi semua ini secara serius demi kelangsungan hubungan baik dua negara,” terang pihak Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan tertulisnya.(AP/AFP/hep/c4/tia)