Mahasiswa dan Pengawas Asal Indonesia Gugup Saat Ujian Online di Australia
Sejak tiga tahun lalu, Yohanes Kurniawan asal Jakarta sudah terbiasa mengawas ujian di lembaga pendidikan Melbourne, Australia. Tapi di tengah pandemi COVID-19 ia melakukannya sedikit berbeda.
Dua sampai tiga kali sepekan, Yohanes pergi ke Monash University untuk berhadapan dengan dua layar komputer memantau para mahasiswa mengerjakan ujian mereka secara online.
Di dalam salah satu ruangan yang sama dengan Yohanes, terdapat juga beberapa pengawas lain yang masing-masing mengawasi empat sampai lima mahasiswa selama dua hingga empat jam.
Menurutnya, pekerjaannya di tengah pandemi ini punya tantangannya tersendiri.
"Hal uniknya adalah setiap pengawas pasti ada masalah, bukan siswa mencontek atau apa, tapi karena teknologi," kata Yohanes, lulusan S2 Marketing University of Melbourne.
"Seperti hari Selasa waktu mengawas pertama kali, server universitasnya down [mengalami gangguan], jadi pada tidak bisa exam [ujian] dan pada panik orang-orangnya."
Di saat seperti inilah, Yohanes sebagai pengawas harus menenangkan para mahasiswa agar tidak panik, sambil terus berkomunikasi dengan penanggung jawab ujian.
"Kami menenangkan, dan bilang 'tenang saja, waktunya tidak akan berkurang kok'," katanya.