Mahasiswi Akper asal Natuna Itu Bayar Rp 750 Ribu
jpnn.com - MEDAN - Dugaan adanya penumpang sipil yang dipungkus biaya di pesawat Hercules A1310 Tipe C-130 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting Medan, sulit untuk dibantah. Hal ini dikuatkan oleh pengakuan keluarga warga sipil yang meninggal dalam tragedi itu.
Ternyata warga sipil bisa terbang bersama pesawat TNI AU dengan biaya lebih murah. Itulah yang terjadi pada Indriyani boru Siahaan (18). Indriyani membayar Rp750 ribu untuk sampai ke Natuna dengan menumpang pesawat Hercules itu.
Ini dikatakan adik dari ibunya, Juliani, saat ditemui di posko Ante Morten milik tim DVI Sumut di RSUP Adam Malik, Rabu (1/7). Awalnya Juliani enggan mengatakan angka tersebut. Dirinya hanya mengucapkan kata "Indriyani bayar setengah".
Namun akhirnya angka Rp750 ribu terucapkan juga dari bibirnya sendiri. Dirinya mengatakan tidak mengetahui jelas mengenai ongkos tersebut. Sebab pamannya Indryani yang mengurus semuanya. "Dia bayar Rp750 ribu," ungkapnya.
Tapi tampaknya untuk terbang dengan pesawat Hercules, seseorang harus punya hubungan dekat dengan oknum TNI. Juliani mengatakan Indryani bisa terbang karena punya om yang bertugas di bagian logistik TNI AU di Natuna. Karena itulah, Indryani pun kerap pulang ke kampung halamannya menggunakan pesawat Hercules.
Indryani selama ini sekolah di Akper/Akbid Helvetia Medan. Selain murah, naik Hercules lebih cepat karena tak perlu transit di Batam lagi. "Kalau naik pesawat biasa mereka transit ke Batam dulu. Habis itu naik pesawat lagi atau kapal kecil ke Natuna," ujar Juliani. (sumutpos/jpnn)