Mahasiswi Korban Air Keras Itu Seorang Biduan Tulang Punggung Keluarga
jpnn.com - BANDUNG - Korban penyiraman air keras di Jalan Ciwastra, Kota Bandung, Intan Novita (22), merupakan tulang punggung keluarganya.
Korban berprofesi sebagai biduan yang kerap mentas di luar kota.
"Dia jadi tulang punggung keluarga. Dia itu penyanyi, punya band. Suka manggung di kafe-kafe di luar kota," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Buah Batu, Iptu Sarjana kepada wartawan, Jumat (28/10).
Dituturkan Sarajana, Intan belum pernah mentas di dalam kota Bandung. Dia kebanyakan menghabiskan waktu manggungnya di luar kota.
Intan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Saat ini korban hidup bersama ibu, seorang kakak, serta seorang adik yang masih berumur 8 tahun.
"Ibu korban janda, sudah pisah dengan ayahnya," kata dia.
Selain menjadi biduan, Intan juga tengah berencana membuka usaha studio musik di kawasan Harmony Park yang menjadi lokasi kejadian.
Saat kejadian, ia baru selesai membereskan perabotan studio korban hendak mengarah pulang ke rumahnya yang berada di kawasan Rancasawo. (rmol/dil/jpnn)