Mahfud Md Mengundurkan Diri, Siapa Lagi Menteri Sudah Tak Tahan dengan Hipokrisi?
jpnn.com, JAKARTA - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Airlangga Pribadi menduga langkah Mahfud Md mengundurkan diri dari posisi menko polhukam akan diikuti menteri lainnya.
Airlangga menengarai adanya ketidaknyamanan dalam Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.
“Prof. Mahfud hendak menunjukkan posisi dirinya yang menolak terhadap kecenderungan hipokrisi dari kekuasaan yang tampil dalam kabinet saat ini,” ujar Airlangga melalui layanan pesan ke media, Kamis (1/2/2024).
Peraih gelar doktor ilmu politik dari Universitas Murdoch, Australia, itu menyebut fundamental etika di Indonesia telah terlanggar sejak Mahkamah Konstitusi (MK) memangkas syarat usia minimal capres/cawapres dalam UU Pemilu.
Walhasil, putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang baru berusia 36 tahun langsung memenuhi syarat menjadi cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Airlangga menganggap putusan itu sebagai hasil intervensi kekuasaan yang melanggar etika. Menurut dia, Mahfud yang pernah memimpin MK pun merasa tidak nyaman ketika hukum diletakkan di bawah kekuasaan.
Selain itu, Airlangga juga menilai keputusan Mahfud mundur dari posisi menko polhukam sebagai bentuk pernyataan tentang perlawanan habis-habisan atas pasangan capres-cawapres tertentu yang didukung kekuasaan.
“… dalam posisi yang all-out berhadap-hadapan dengan paslon yang cenderung didukung oleh negara, yakni pasangan 02 (Pranowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, red),” imbuh Airlangga.