Mahyudin Bilang Setoran 20 M Itu Ibarat Kalah Judi, Diadu
jpnn.com - JAKARTA - Setoran senilai Rp 20 miliar dari para calon ketua umum Partai Golkar yang akan bertarung di arena Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) memang masih wacana dan ada yang menentang. Salah satunya Mahyudin.
Bakal calon ketua umum Golkar itu menyebutkan ide tersebut belum diputuskan paripurna di internal partainya. Namun, ia menyayangkan apalagi sampai keluar nominal Rp 20 miliar.
"Tidak masuk akal ada pendaftaran sebesar Rp 20 M itu. Ibarat kita diadu seperti berjudi kalau kalah, kalah Rp 20 M kan. Menurut saya tidak baik," kata Mahyudin.
Wakil Ketua MPR RI itu menyarankan bila rencana itu ada maka harus diklarifikasi karena menunjukkan Golkar semakin tidak jelas dalam membuat aturan. Ia justru mendorong dibuat saja aturan tentang iuran kader dibanding meminta sumbangan pada calon.
"Lebih masuk akal kalau kami mengatakan iuran anggota kalau tidak ada duit daripada meminta kepada calon. Itu kader muda Golkar yang peduli, membuka rekening sumbangan untuk Munas Golkar, banyak yang mau nyumbang," tandasnya.
Kecuali, tambah Mahyudin, partisipasi calon di kisaran Rp 1 miliar masih bisa dimaklumi. Tapi kalau mencapai Rp 20 miliar, ia yang berniat maju sebagai caketum mengaku berat memenuhi angka itu.
"Laporan LHKPN saja nggak sampai segitu, nyari di mana nanti kami kena gratifikasi. Yang ada kader Golkar ditangkepin KPK semua. Kalau Rp 1 M bisalah ngambil tabungan. Jadi kalau nggak ada duit Munas ya seluruh kader iuran. Kalau yang di DPR diminta iuran Rp 10 juta kan sudah ketutup dana Munas itu. Jangan kami diadu," pungkasnya.(fat/jpnn)