Maia Estianty Tolak Maju di Pilkada Tangsel, Ini Alasannya
jpnn.com - MAIA Estianty dilirik sejumlah partai politik (parpol) untuk ikut maju di pilkada. Yang terbaru, perempuan kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 27 Januari 1976 tersebut dilirik salah satu partai politik untuk bertarung di Kota Surabaya, Jawa Timur. ”Surabaya baru opini,” ujar Maia di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (11/8).
Dia mengaku memang tidak pernah kaget dengan opini tersebut. Lebih lagi, ini memang bukan kali pertama dirinya dilirik sejumlah parpol. ”Saya rasa, saya nggak kaget. Karena, tahun ini ada beberapa kota yang meminta saya. Bukan cuma Surabaya,” tandasnya.
Bahkan, sebelum opini pencalonan dirinya untuk bertarung di Kota Surabaya bergulir. Janda tiga anak tersebut sempat dipinang untuk menjadi Wali kota Tangerang Selatan (Tangsel). "Tanggerang Selatan. Aku disuruh maju lagi," ujar pelantun tembang Buaya Darat bersama grup musik Ratu.
Sadar akan kemampuannya di bidang politik, Maia tidak pernah menanggapi serius. Mantan personel grup musik Ratu tersebut berusaha menjelaskan akan posisinya sebagai seorang musisi, bukanlah politikus.
Jika terlalu dipaksakan, Maia khawatir tidak akan baik untuk dirinya dan daerah yang dipimpinya nanti. ”Tapi karena saya nggak tertarik di politik. Jadi, saya tolak dengan baik. Karena saya nggak happy kalau kerja di politik,” jelasnya.
Tawaran itupun tidak hanya sekali, sebaliknya muncul beberapa kali saat sejumlah partai politik menghadapi pemilihan umum di sejumlah daerah, salah satunya Tangerang Selatan.
Hanya saja, Maia tidak menjelaskan secara detil partai politik mana yang meminangnya itu. "Dua kali periode ditawarin.” jelasnya.
Lagi-lagi Maia tetap dengan pendiriannya untuk tidak menerima tawaran tersebut. Maia lebih memilih untuk menyumbangkan kemampuannya kepada industri musik.