\'Main\' Sama WTS Kelamaan, Dibunuh
jpnn.com - BALIKPAPAN - Siapa pembunuh Daud alias Ciko (26) yang mayatnya ditemukan tertelungkup di kolong rumah Gang Nelayan RT 01, Klandasan, Kelurahan Damai Balikpapan, Jl Jenderal Sudirman Minggu (10/8) sekira pukul 09.30 Wita? Kondisi Daud mengenaskan, dadanya berlubang dua dan perut robek hingga ususnya terburai.
Kurang dari 24 jam kepolisian gabungan dari Jatanras Polda kaltim dan Jatanras Polres Balikpapan berhasil mengungkap pembunuh pemuda yang bernama lengkap Daud Padamaley karyawan CV Bintang Borneo yang beralamat di komplek ruko Balikpapan Permai. Mengejutkan,..! Daud dihabisi gara-gara “main” dengan seorang wanita tuna susila (WTS) jalanan yang sering mangkal di kawasan Markoni Jl Jenderal Sudirman bernama Hari Sukmayanti alias Ani (19).
Daud main kelamaan, setengah jam tidak “keluar”, yang membuat sang WTS jengkel. Cewek gendut itu pun meradang karena belakangan Daud tak mau membayar uang jasa servis yang hanya Rp150 ribu. Seorang pelaku bernama Muhsin Daeng Sila alias Ardi (36) yang mengaku suami siri Ani ikut geram, lalu menghabisi Daud dengan sebilah tombak bergagang panjang.
Senjata itulah yang menghujam Daud sebanyak 3 kali, dua di dada kiri dan satu di perut hingga ususnya keluar. Pembunuhan terjadi sekitar pukul 02.30 Wita dinihari, Minggu (10/8) di rumah indekos pelaku, jalan Jenderal Sudirman RT 4 Kelurahan Klandasan Ilir, Balikpapan Kota. Dari penyelidikan polisi, peristiwa berdarah itu bermula ketika Daud keluar dari mes seorang diri dengan mengendarai sepeda motor.
Daud baru saja menenggak minuman keras dengan temannya. Sekira pukul 02.00 Wita, korban ingin melepas “hasrat”, lalu membooking dengan seorang WTS yang mangkal di pinggir jalan di kawasan Markoni. Pilihan Daud jatuh ke Ani yang berpostur tubuh gendut.
"Korban (Daud) membooking WTS dan sepakat bayaran Rp150 ribu. Keduanya langsung menuju kos-kosan WTS," terang Kanit Jatanras Polres Balikpapan Ipda Tumilan kepada Balikpapan Pos (JPNN Grup) Senin (11/8).
Daud dan Ani menuju tempat “indehoi” naik motor sendiri-sendiri. Sesampainya di rumah kos, Daud dan Ani langsung bercinta. Keduanya “main” di kamar sebelah kamar yang ditempati Muhsin Daeng Sila, suami siri Ani.
Setengah jam lamanya hubungan intim, Ani mengeluh karena Daud tidak kunjung “keluar”. “Dia “main” lama, gak keluar-keluar. Saya tanyai kok belum keluar mas, dia bilang terserah saya. Habis itu dia berdiri dan saya malah dipukul sama dia,” aku Ani.