Majelis Syuro Arab Saudi Dukung Indonesia Bentuk Forum Majelis Syuro Sedunia
Hal ini tak terlepas dari keberadaan dua organisasi massa }slam terbesar di Indonesia bahkan dunia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, yang selalu menyebarkan Islam yang tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), dan tasamuh (toleran).
"Di saat Islam disudutkan di berbagai negara lantaran radikalisme dan ekstrimisme, tidak demikian di Indonesia. Di Indonesia, Islam justru menjadi sumber perdamaian. Hal ini bisa menjadi tambahan pertimbangan bagi Arab Saudi untuk menambah jumlah kuota haji jemaah Indonesia," tutur Bamsoet.
Anggota Dewan Pakar Majelis Pimpinan Nasional KAHMI ini juga menekankan pentingnya negara-negara berpenduduk muslim terbesar dunia, seperti Indonesia dan Arab Saudi, mempromosikan dan menjadi teladan dalam memperkuat ukhuwah islamiyah (persaudaraan yang Islami), ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama umat manusia), dan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan menjaga kerukunan antar umat beragama). Mengingat, agama khususnya Islam yang senantiasa mengajarkan cinta kasih, tak boleh dijadikan alasan konflik apalagi perang.
Atas dasar ukhuwah itulah, rakyat Indonesia melalui para wakilnya di parlemen mendukung kemerdekaan Palestina dari konflik berkepanjangan dengan Israel, mengutuk tindakan Tiongkok terhadap Muslim di Uighur, serta mengutuk tindakan Myanmar terhadap etnis Rohingnya.
"Bukan bermaksud mencampuri urusan dan kedaulatan negara lain, melainkan semata untuk membebaskan umat manusia dari penderitaan, serta membumikan kedamaian di muka bumi ini," kata Bamsoet.
Oleh karena itu, Bamsoet mengajak parlemen Arab Saudi memperkuat kerja sama dan bergandengan tangan dengan parlemen Indonesia khususnya di organisasi parlemen negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)/ The Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) dan Forum Majelis Syuro Sedunia yang akan dibentuk nanti maupun di berbagai organisasi dunia lainnya untuk senantiasa mempromosikan perdamaian dunia. Semangat perdamaian juga sejalan dengan semangat Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin.
"Parlemen Arab Saudi dan Indonesia harus bergandengan tangan dan menjadi lokomotif parlemen dunia dalam mewaspadai berkembangnya potensi radikalisme dan ekstrimisme yang mengatasnamakan ajaran Islam. Sehingga Islam tak tercoreng. Islam merupakan sumber perdamaian dunia, bukan sumber pertikaian," pungkas Bamsoet.(boy/jpnn)