Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

MAKI Tuding Wadah Pegawai KPK Khawatir Jagoannya Tersingkir

Kamis, 29 Agustus 2019 – 16:10 WIB
MAKI Tuding Wadah Pegawai KPK Khawatir Jagoannya Tersingkir - JPNN.COM
Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi (MAKI) Boyamin Saiman. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) menduga serangan Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi atau WP KPK beserta Koalisi Masyarakat Sipil terhadap seleksi calom pimpinan lembaga antirasuah terkait dengan dukungan mereka terhadap calon tertentu.

Hal ini disampaikan Koordinator MAKI Boyamin Saiman, Kamis (29/8) menyikapi kritik bertubi-tubi dari WP KPK dan Koalisi Masyarakat Sipil terhadap calon pimpinan KPK yang berasal dari Kejagung dan Polri, karena dianggap punya rekam jejak buruk.

Menurut Boyamin, mereka khawatir jika calon dari kepolisian dan kejaksaan lolos menjadi pimpinan KPK. Ini pula yang disinyalir sebagai pemicu kritik dari WP KPK dan Koalisi Masyarakat Sipil terhadap Pansel Capim KPK

"Jadi masih banyak yang didukung WP KPK, hanya memang harus diakui WP sangat tidak nyaman dengan capim yang berasal dari Kepolisian," kata Boyamin, di Jakarta pada Kamis (29/8).

Diketahui, dari 20 nama yang lolos hingga tahap tes profile assesment, hanya dua kandidat dari internal KPK yang lolos. Keduanya adalah Alexander Marwata dan Sujanarko. Sementara Basaria Pandjaitan, Penasihat KPK Mohammad Tsani Annafari, Pahala Nainggolan, dan La Ode M Syarif, tersingkir.

Kandidat lain dari KPK yang juga gagal adalah Kepala Biro SDM Chandra Sulistio Reksoprodjo, Tim Stranas Pencegahan Korupsi KPK Dedi Haryadi dan Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Giri Suprapdiono.

Setelah bergugurannya para calon dari internal KPK, kritik dari WP KPK terhadap pansel semakin kencang. Apalagi jika 2 kandidat mereka yang tersisa tidak lolos ke 10 besar nama yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

"Kalau sekarang istilahnya khawatir calon tersisa akan tidak masuk sepuluh besar. Supardi meskipun Jaksa, tetap dapat dukungan WP karena pernah bertugas di KPK dan dinilai cukup baik dan kredibel," tandas Boyamin.(fat/jpnn)

Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) menduga serangan Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi atau WP KPK beserta Koalisi Masyarakat Sipil terhadap seleksi calom pimpinan lembaga antirasuah terkait dengan dukungan mereka terhadap calon tertentu.

Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News