Makin Dibajak, Makin Laris
Minggu, 16 Oktober 2011 – 14:05 WIB
Daniel sadar bahwa pembajakan di Indonesia sudah merajalela dan sulit untuk diberantas. Tetapi, saat pertama tahu produknya dibajak, dia memang kecewa dan geram. Namun, pada akhirnya, dia "maklum".
Lewat produk bajakan itu, beberapa kalangan bisa mendapatkan kaus tiruan tersebut dengan harga lebih murah. Sementara itu, buatan Daniel yang asli memiliki harga yang lebih tinggi. "Saya tidak akan menurunkan harga produk. Selain kualitasnya lebih bagus, saya punya prinsip. Budaya Indonesia jangan sampai dijual murah. Kalau perlu, lebih mahal," tegasnya.
Malah dia bersyukur produknya dibajak. Sebab, akhirnya banyak orang yang penasaran dan mencari. Pembajakan karyanya menjadi bahan obrolan di sosial media. Buntutnya, banyak yang beli. "Yang jelas, thank"s God ada peningkatan penjualan," tambahnya. (jan/c6/ayi)