Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Makin Mendunia, Festival Bakar Tongkang 2017 Bakal Seru

Senin, 29 Mei 2017 – 10:52 WIB
Makin Mendunia, Festival Bakar Tongkang 2017 Bakal Seru - JPNN.COM
Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Foto: Kemenpar for JPNN.com

jpnn.com, ROKAN HILIR - Semangat Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman untuk menjadikan daerahnya sebagai destinasi wisata kelas dunia, terus dipacu. Saat ini, pihaknya sedang mempersiapkan diri untuk menghebohkan Festival Bakar Tongkang di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), 10-11 Juni mendatang.

Acara adat Tionghoa yang sudah menyatu dengan masyarakat Bagansiapiapi ini bakal dikunjungi ribuan orang. Baik dari nusantara maupun mancanegara. Sebab kegiatan ini sudah dikenal di berbagai penjuru dunia.

“Bahkan banyak yang berasal dari Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan hingga Cina Daratan,” kata Gubernur Arsyadjuliandi serius.

Ritual Bakar Tongkang adalah acara budaya yang dilakukan di Riau untuk memperingati kehadiran masyarakat Tionghoa ke tanah Bagansiapiapi pada tahun 1820. Pada festival ini akan ada ritual atau upacara bakar tongkang yang dilakukan sebagai simbol bahwa masyarakat Tionghoa di Bagansiapiapi tak akan kembali lagi ke tanah leluhur dan berjanji untuk mengembangkan diri di kota yang punya julukan Hong Kong van Andalas.

"Ritual yang dikenal dengan nama Go Gek Cap Lak dalam bahasa Hokkiein ini sudah berlangsung sejak 134 tahun silam. Pada zaman orde baru, ritual ini sempat dilarang. Namun, sejak era kepemimpinan Gus Dur larangan terhadap ritual ini dihapuskan," ungkap Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Fahmizal Usman, Minggu (28/5).

Festival Bakar Tongkang akan diawali dengan sembahyang di kelenteng Ing Hok Kiong yang merupakan kelenteng tertua di kawasan Pekong Besar. Lalu acara dilanjutkan dengan arak-arakan ke tempat pembakaran hingga berlanjut ke prosesi pembakaran di hari berikutnya.

"Prosesi pembakaran tongkang biasanya diawali dengan menetapkan posisi haluan tongkang sesuai petunjuk Dewa Kie Ong Ya atau Dewa laut. Setelah mengetahui posisinya, tongkang akan diletakkan pada posisi pembakaran dan kertas sembahyang ditimbun dekat lambung kapal yang siap untuk dibakar," jelas Fahmizal Usman.

Tak hanya itu, selama ritual ini, berbagai kelenteng yang memenuhi Bagan Siapiapi melakukan upacara pemanggilan roh. Biasanya ada orang yang bersedia menjadi medium untuk dirasuki roh.

Semangat Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman untuk menjadikan daerahnya sebagai destinasi wisata kelas dunia, terus dipacu. Saat ini, pihaknya sedang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

TAGS   Kemenpar