Makna di Balik Lagu Kolaborasi Parade Hujan dan Adrian Yunan
jpnn.com, JAKARTA - Grup musik, Parade Hujan dan musikus, Adrian Yunan berkolaborasi lewat lagu terbaru berjudul Maka Diturunkanlah Hujan.
Parade Hujan merupakan entitas yang menyatukan band Payung Teduh dengan mantan vokalis, Mohammad Istiqamah Djamad, yang kini bersolo karier dengan nama Pusakata.
Sementara itu, Adrian Yunan adalah seorang solois yang dahulu pernah tergabung dalam grup musik Efek Rumah Kaca.
Lagu Maka Diturunkanlah Hujan bercerita tentang fase ketika seseorang mengalami jeda dalam kehidupan, atau terpaksa berhenti sejenak dari rutinitas karena hal-hal di luar kendali.
Akan tetapi, jeda itu tidak dimaknai sebagai gangguan, melainkan sebuah kesempatan untuk merenung, mengambil pelajaran, dan menjadikannya bekal untuk masa depan.
"Sadar atau tidak, semesta sering memisahkan kita dari hiruk-pikuk kehidupan. Bukan tanpa maksud, semesta hanya ingin memberikan kita waktu untuk berpikir sejenak dan memetik hikmah dari setiap hal yang kita temui di masa lalu,” kata Adrian Yunan, penulis lirik dan pencipta lagu Maka Diturunkanlah Hujan.
"Hujan adalah simbolisasi dari media yang dikirimkan semesta, meditasi adalah proses perenungannya, dan semoga yang kita capai adalah transformasi jiwa menjadi orang yang lebih baik," lanjutnya.
Sejalan dengan pesan tersebut, Maka Diturunkanlah Hujan menyuguhkan komposisi tempo, birama, dan melodi yang tenang, dengan isian syair sederhana yang sarat kedalaman makna.