Makna Pidato Jokowi di HUT Ke-20 Demokrat Bukan Mendukung AHY
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga berpendapat pidato Presiden Joko Widodo di perayaan HUT ke-20 Partai Demokrat tidak bisa dimaknai sebagai dukungan atas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ketimbang Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Menurut Jamiluddin, kehadiran Jokowi itu sebagai bentuk penghormatan kepada partai berlambang bintang mercy itu.
"Apresiasi Jokowi mengindikasikan respeknya terhadap partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)," kata Jamiluddin kepada JPNN.com, Jumat (10/9).
Akademisi Universitas Esa Unggul itu menyebutkan pidato Jokowi itu menimbulkan spekulasi keberpihakannya kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam konflik di Partai Demokrat.
"Jokowi terkesan lebih berpihak kepada AHY daripada Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang didaulat segelintir orang menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang," lanjutnya.
Menurut dia, spekulasi itu sah-sah saja jika dikaitkan dengan pengakuan Menteri Hukum dan HAM kepada AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang legal.
"Namun, dunia politik tidak dapat dicermati dari yang tersurat saja. Hal-hal yang tersirat kerap kali justru bertolak belakang dengan yang tersurat," jelas dia.
Mantan dekan FIKOM IISIP Jakarta itu juga menjelaskan selama ini sikap Jokowi seakan mendiamkan apa yang dilakukan oleh Moeldoko di KLB Deli Serdang.