Malam Hari, Polisi Cegat Truk dan Mobil Bak Terbuka di Bogor, Ada Apa?

jpnn.com, KOTA BOGOR - Petugas gabungan yang terdiri dari Pemkot Bogor, Polresta Bogor Kota, dan Dinas Perhubungan intensif melakukan pencegatan terhadap mobil bak terbuka atau truk yang melintas.

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor Anas S Rasmana, biasanya petugas gabungan mencegat mobil bak terbuka atau truk yang membawa sapi atau kambing pada malam hari.

Hal itu dilakukan, kata dia, sebagai upaya pemerintah daerah mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan berkuku belah, jelang Idul Adha 1443 Hijriah.

Pencegatan dilakukan di lima titik jalan-jalan perbatasan.

"Pos cegat saja tidak ada tendanya. Setiap mobil bak terbuka atau truk yang melintas membawa sapi atau kambing, biasanya malam hari di perbatasan akan diberhentikan," kata Anas.

Lima titik cegat itu ada di Jalan Yasmin, Pomad, arah Ciawi, Bubulak, dan Pamoyanan.

Petugas Satlantas maupun dishub berkoordinasi dengan tim kedokteran hewan dari Dinas Kesehatan dalam pemeriksaan tersebut.

Jika lolos dari indikasi PMK, mobil pengangkut hewan dapat melaju ke 30 penampungan ternak penggemukan maupun rumah potong hewan (RPH) yang ada di Kota Bogor.

Data Kementerian Pertanian per 22 Mei 2022 menyebutkan sebanyak 16 provinsi dan 82 kabupaten-kota terjangkiti penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak dengan total 5.454.454 ekor terdampak dan 20.723 ekor sakit.

Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat menyatakan ada 2.816 hewan ternak berkuku belah, seperti sapi potong, sapi perah, domba, dan kambing di wilayah itu tertular virus yang menyebabkan PMK.

Sebanyak 14 sapi di antaranya telah ada di wilayah Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.

Di Jawa Barat, hanya tinggal sekitar lima daerah yang belum terdeteksi ada sapi berpenyakit PMK masuk, yakni Kota Bogor, Depok, Kabupaten Ciamis, Majalengka, dan Kabupaten Pangandaran. (antara/jpnn)