Malam Mencekam, Begal Dibantai dengan Cara Sadis
Dari penuturan warga yang enggan disebutkan namanya, korban ditengarai sebagai anggota komplotan begal. Bahkan, saat kejadian, korban dikatakan membawa pedang.
Setelah kejadian, Polsek Winongan langsung mendatangi lokasi kejadian. Namun, pihak keluarga menolak jenazah diotopsi. Keluarga juga membuat pernyataan tertulis. Jenazah korban sendiri dimakamkan keesokan paginya di dusun setempat.
Kapolsek Winongan AKP Handoyo mengatakan, pihaknya langsung melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut. “Sudah ada gambaran. Kasus ini juga di-backup Polres Pasuruan,” jelasnya.
Terkait status korban yang diduga anggota komploran begal, dibenarkan Handoyo. Korban masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus begal di Pasuruan. “Tapi, kami tetap hati-hati. Karena ini kasus pembunuhan. Jangan sampai membikin geger situasi di lapangan,” jelasnya.
Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Budi Santoso mengaku belum bisa memastikan berapa jumlah pelaku yang menyerang korban. Namun, pihaknya sudah mendapatkan inisial pelaku.
“Kami langsung buru pelaku. Kami juga sudah kantongi nama pelaku. Kendati belum pasti berapa jumlah pelaku karena saat kejadian tidak ada saksi mata di TKP,” jelasnya.
Busan juga membenarkan jika pihak keluarga enggan dilakukan otopsi. Namun, mesti terdengar bunyi ledakan, korban tewas akibat sabetan senjata tajam. (eka/rf)