Malaria Bisa Disembuhkan dengan Ekstrak Sambiloto
Sabtu, 09 Juni 2012 – 20:24 WIB
Tingginya kasus malaria, tambah Umar, tidak berbanding lurus dengan manajemen penanggulangan dan pengobatan. Dari sisi pengobatan konvensional yang menggunakan obat kloropin, sulpadokdsin-pirimetamin, kina ternyata sudah resisten bagi parasit malaria.
“Obat yang direkomendasikan WHO saat ini ACT (artemisin combination therapy) yang berasal dari China. Kita menggunakannya sejak 2006. Tetapi, distribusinya masih belum merata. Padahal, ada bantuan asing dari Global Fund bidang malaria,” sebut Umar lagi.
Karenanya, sambungnya, sudah sepantasnya Indonesia memproduksi sendiri obat malaria dari bahan baku yang ada di negeri ini yakni ekstrak sambiloto. (uma)