Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Malaysia Sepi Ikan, Ngeluhnya ke Bu Susi

Sabtu, 14 Maret 2015 – 07:31 WIB
Malaysia Sepi Ikan, Ngeluhnya ke Bu Susi - JPNN.COM
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti. Foto: dok.JPNN

Terkait hal itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menilai wajar Malaysia mengalami kesulitan ikan. Sebab selama ini Malaysia hanya kuat dalam hal budidaya ikan.

"Aqua culture mereka memang besar, tetapi pasti juga ingin makan ikan laut. Masak makan lele sama mujair terus. Kita dan pengusaha-pengusaha nasional siap kirim kesana (ekspor-red) kakap merah, udang, kerapu," katanya.

Selain itu, Susi membeberkan bahwa dalam pertemuan tersebut Malaysia juga berniat menanamkan investasinya di sektor pengolahan ikan.

"Saya tidak boleh mereka inves di hulu, penangkapan ikan langsung. Kalau mau bangun pabrik disini, mereka maunya cold storage (mesin pendingin) untuk pasar ikan, bisa juga processing atau aqua culture, tetapi tidak boleh tangkap ikan," tambahnya.

Susi juga mengungkapkan bahwa Indonesia dan Malaysia siap melakukan upaya bersama untuk memberantas pencurian ikan (illegal fishing). Menurut Susi, Malaysia juga memiliki laut dan jumlah ikan yang lumayan tapi tidak sebesar Indonesia.

"Misalkan nanti ada patrol bersama, atau nanti kita samakan aturan seperti larangan ekspor kepiting bertelur. Kita akan buat MoU (memorandum of understanding)," cetusnya.

Sementara itu Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato Seri Zahrain M. Hasyim mengaku pemerintahnya menerima kebijakan Indonesia menenggelamkan kapal asing ilegal yang ketahuan mencuri ikan.

"Jelas kita sebagai negara berdaulat, harus menghargai hukum di negara masing-masing. Di Malaysia pun kita tenggelamkan, tapi tidak diletupkan (diledakan), akan tetapi di lubang (dilobangi)," jelasnya. (wir)

JAKARTA - Utusan Malaysia menemui Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti untuk meminta agar ikan Indonesia lebih banyak diekspor ke

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News