Malcolm Turnbull: Dari Pengacara Internasional Ke Orang Nomor 1 di Australia
Dari awal kemunculannya, Malcolm Turnbull telah diprediksi akan merebut jabatan penting. Kini, ramalan itu menjadi nyata. Lulusan hukum dan bisnis ini, kini, menjadi Perdana Menteri Australia yang baru.
Dibesarkan oleh sang ayah setelah orang tuanya berpisah ketika ia berusia 9 tahun, mantan siswa sekolah negeri Vaucluse ini telah menunjukkan bakat ‘public speaking’ semenjak ia berusia belia.
Malcolm belajar hukum di Universitas Sydney, mencoba-coba jurnalisme, dan kemudian mendapat Beasiswa Rhodes ke Universitas Oxford, Inggris, untuk belajar hukum lebih lanjut.
Malcolm Turnbull , Perdana Menteri Australia yang baru menggantikan Tony Abbott. (Foto: AAP, Lukas Coch)
Pada tahun 1980, ia adalah seorang pengacara yang kemudian meraih ketenaran internasional dengan ‘memukul’ Pemerintah Inggris dengan membela pensiunan mata-mata MI5, Peter Wright, yang berjuang untuk hak publikasi bukunya ‘Spycatcher’.
Pada tahun yang sama, ia menikahi Lucy Hughes, putri mantan mantan jaksa agung Tom Hughes. Silsilah politik keluarga Hughes berakar dari Walikota pertama Sydney.
Meskipun awal karirnya di Partai Liberal kurang cemerlang, kepemimpinan politik MalcolmTurnbull mulai dilirik ketika ia memimpin wacana republik dalam Konvensi Konstitusi, dan ketika referendum 1999 yang mengikutinya tak berhasil.
Dalam kapasitas ini, ia berhadapan berkali-kali dengan rekan dan saingannya, Tony Abbott - warga Sydney lainnya yang mengikuti jejak Malcolm di Universitas Sydney, di karir media mereka yang singkat dan di Universitas Oxford.