'Mama Menyuruhku Masuk Kamar, Berkencan dengan Tamu'
jpnn.com - SIMALUNGUN - Keinginan tiga perempuan warga Depok, Provinsi Jawa Barat, untuk melarikan diri dari lokalisasi Bukit Maraja, Nagori Marihat Bukit, Kecamatan Gunung Malela, Simalungun, sudah begitu kuat.
Mereka sudah tidak tahan atas kelakuan pemilik barak, FN (35). Dan kasus itu pun, sudah dilaporkan ke Polres Simalungun, Rabu (28/1).
Di ruang penyidik Perlindungan Perempuan dan Aanak (PPA), Rose bercerita berada di lokalisasi itu sejak awal tahun 2012.
Saat itu, FN, ibu kandungnya datang ke Depok dan mengaku sudah memiliki usaha rumah makan di Medan.
"Neng, kamu kan sudah tidak sekolah. Mending ikut mama saja ke Medan. Di sana jaga kafe punya mama," kata Rose menirukan perkataan ibunya saat itu.
Karena tidak ada pekerjaan, Rose mengamini ajakan ibunya. Saat itu, dengan menumpang pesawat, dia dan ibunya menuju Sumatera Utara, tepatnya dibawa ke lokalisasi Bukit Maraja, yang merupakan lokasi usaha ibunya.
"Waktu itu kami masuk dari belakang. Gua kira kafe itu kayak tempat nongkrong anak muda atau rumah makan, karena yang kutahu kafe itu seperti itu," jelas perempuan muda berambut panjang dan berkulit putih tersebut.
Dia mengaku mulai merasa ada yang tak beres saat hari menjelang malam. Saat itu, ia mendengar suara musik yang begitu keras dari tetangga sebelah. Selanjutnya ia mandi dan usai mandi. Ia pergi ke depan, dimana para tamu di kafe remang-remang duduk.