Manajemen Bencana Perlu Segera Dibenahi
Kamis, 24 Juni 2010 – 13:37 WIB
Sebagaimana disampaikan asisten Staf Khusus Presiden RI melalui rilisnya ke JPNN, acara juga dihadiri oleh SKP BSB Andi Arief, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, serta alumni Sekolah Ilmu Pemerintahan Universitas Harvard, Agus Harimurti Yudhoyono. "Cina memiliki pengalaman yang baik dalam menangani gempa dan banjir seperti kita. Sementara AS berpengalaman mengelola situasi krisis pada saat badai topan. Pengalaman kedua negara sangat relevan untuk kita jadikan referensi," kata Soeyanto, kandidat PHd yang juga Asisten SKP BSB.
Menurut Soeyanto, kedua negara tersebut berhasil mengembangkan sistem manajemen bencana yang tangguh, yang bertumpu pada kepemimpinan yang efektif antar lembaga pemerintah yang terkait dengan kebencanaan, serta pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidang kajian kebencanaan. "Koordinasi menjadi salah kata kunci dalam mengatasi krisis pada saat bencana terjadi, karena pemerintah di pusat dan daerah memiliki bermacam-macam lembaga yang terkait dengan kebencanaan. Koordinasi yang efektif itu bukan hanya soal kemampuan membangun relasi antar lembaga, tapi yang lebih mendasar adalah bagaimana kita mendesain relasi dan pembagian kerja yang tepat antar lembaga," papar Dr Arnold Howitt, pakar manajemen krisis dari Universitas Harvard.