Mandi di Sungai, Dua Bocah Tewas
jpnn.com - BOJONEGORO - Kegembiraan Bilief, 9, dan Angel Rosita, 5, yang bermain air di sungai harus dibayar mahal. Nyawa dua bocah warga Desa Sumberrejo, Kecamatan Trucuk, itu melayang. Mereka tewas tenggelam lantaran terseret arus Sungai Kalikening, Minggu (2/2).
Kapolsek Trucuk AKP Sukirman menyatakan, insiden memilukan tersebut terjadi sekitar pukul 07.00. Awalnya, dua bocah itu bermain bersama Septiana Putri, 9. Mereka kemudian menuju Sungai Kalikening untuk mandi. Setiba di sungai, menurut dia, tiga bocah tersebut tidak langsung mandi, melainkan bermain pasir lebih dulu.
Selang 30 menit kemudian, mereka mandi di pinggir sungai dengan masih memakai pakaian dalam. Diduga, karena terlalu asyik mandi, Bilief dan Angel tidak menyadari bahwa mereka terlalu ke tengah. Dua bocah tersebut terpeleset dan terbawa arus sungai yang cukup deras. "Setelah melihat dua temannya (Bilief dan Angel) terseret arus sungai, Septiana pulang dan meminta tolong kepada warga," jelasnya.
Warga, lanjut dia, langsung mencari korban. Tidak lama kemudian, jasad Angel ditemukan tewas mengapung di Sungai Kalikening, tepatnya di utara jembatan sekitar 200 meter dari tempat korban mandi.
Berikutnya, jasad Bilief ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa sekitar 500 meter dari tempat korban mandi. Selanjutnya, jasad dua korban dibawa ke Puskemas Trucuk untuk divisum. ''Berdasar hasil pemeriksaan tim dokter, tidak ditemukan adanya penganiayaan. Dua korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,'' ujarnya.
Versi berbeda disampaikan Camat Trucuk Bowo Sasmito. Ketika dihubungi Jawa Pos Radar Bojonegoro, dia mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut terjadi ketika Septiana bersama dua korban hendak membeli mainan di daerah Tuban dengan berjalan kaki. Agar lebih cepat, tiga bocah itu memilih untuk menyeberang Sungai Kalikening daripada melintasi jembatan. "Karena air hanya setinggi 50 meter, mereka memilih untuk menyeberangi sungai," ucapnya.
Setelah membeli mainan, mereka pulang dengan melewati jalur yang sama. Nahas, saat menyeberang, Bilief dan Angel terpelesat hingga terseret arus sungai. Sebab, dua korban itu tidak bisa berenang. Septiana berusaha menolong dua temannya, tetapi tidak berhasil. "Dia (Septiana) termenung di pinggir sungai dan tidak berbicara," terangnya.
Tidak lama kemudian, tambah dia, ada warga yang melintas dan menghampiri Septina. Kemudian, dia baru berbicara dan menceritakan peristiwa tersebut.