Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mantan Ajudan Bung Karno Ini Nyentrik, Punya Kebiasaan Unik setiap Agustus

Jumat, 12 Agustus 2016 – 00:18 WIB
Mantan Ajudan Bung Karno Ini Nyentrik, Punya Kebiasaan Unik setiap Agustus - JPNN.COM
Mantan Ajudan Presiden RI Pertama Soekarno, Eyang Sugeng, dengan kendaraan sepeda motornya. Setiap bulan Agustus, dia selalu keliling Bekasi mengampanyekan makna Hari Kemerdekaan. Foto: ANDI/RADAR BEKASI

Dia menceritakan, saat pekikan kemerdekaan RI diteriakkan pada 17 Agustus 45 lalu, saat itu usianya baru 5 tahun. Kendati masih belia, Sugeng mengaku masih ingat suasana waktu itu. ”Suasananya meriah sekali,” imbuhnya saat ditemui Radar Bekasi (Jawa Pos Group) di halaman perkantoran Pemkot Bekasi, belum lama ini.

Saat usia dia 22 tahun tepatnya di tahun 1962, dia dipercaya menjadi ajudan Presiden Soekarno. Walaupun hanya empat tahun menjadi ajudan Sang Proklamator, Sugeng mengaku sangat bangga sekali.

"Sosok Bung Karno saat itu sangat bersahaja dalam memberikan rasa semangat kepada rakyat Indonesia, serta merumuskan asas Pancasila dalam berkehidupan bermasyarakat," kenangnya.

Selama menjadi ajudan, dia ingat betul kebiasaan yang sering dilakukan oleh Bung Karno. Menurutnya, yang tidak lepas dari Soekarno adalah buku. Ya, membaca buku menjadi kebiasaan Soekarno saat mengisi waktu.

"Beliau selalu membaca buku setiap waktu, sehingga kebiasaan membaca itulah yang tertular kepada saya," ujar pria yang karib disapa Eyang ini.

Dia mengisahkan, pada tahun 1965 Bung Karno mulai sakit dan dirawat, lantas  dipindahkan ke Bogor. Meskipun dalam keadaan sakit, katanya, Bung Karno selalu membaca buku. 

"Di situ saya melihat dan merasakan pentingnya membaca demi menambah pengetahuan, dan sampai saat ini di usia 74 saya tetap masih senang membaca," terang pensiunan TNI AD ini.

Meskipun, saat itu banyak pihak melarang Bung Karno untuk membaca demi kepentingan kesehatan beliau. "Bung Karno merasa sedih saat sudah tidak bisa membaca, dan sampai dipanggil Tuhan Yang Maha Esa," jelasnya.

BAGI warga Perumahan Seroja Kecamatan Bekasi Utara, pria yang akrab disapa Eyang Sugeng ini sangat familiar. Pasalnya, semasa muda dia pernah menjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close