Mantan Dirut Pelindo II: Dwelling Time Hanya Masalah Perilaku Petugas
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Direktur Utama PT Pelindo II, Sabirin Saiman menilai dwelling time atau waktu menginap barang di pelabuhan Tanjung Priok yang dipersoalkan pemerintah hanya masalah perilaku petugas hingga importir.
Ini disampaikan Saiman, setelah menelusuri pangkal masalah polemik dwelling time yang muncul pasca kunjungan Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri ke Tanjung Priok.
Dalam pemahaman pemerintah, lanjut Saiman, disimpulkan bahwa biaya dwell time di pelabuhan Tanjung Priok memakan biaya tinggi sehingga berpengaruh pada harga losgistik di pasaran.
"Kemudian diambil ujungnya, masalah dwelling time. Ini sebetulnya hanya masalah kecil di pelabuhan. Artinya semua bicara soal bagaimana atasi high cost, ada yang mengatakan mafia, dll. Pendekatannya agak keliru," kata Saiman di Jakarta, Sabtu (12/9).
Yang terjadi, lanjutnya, dwelling time itu merupakan Ini masalah teknis operasional, perilaku importir dalam mengurus dokumen barangnya hingga perilaku para petugas di lapangan. Padahal, waktu menginap cargo di pelabuhan harus secepat mungkin supaya biayanya efisien.
"Ini teknis. Perilaku importir mungkin karena dokumen belum tiba jadi tidak bisa mengeluarkan barangnya. Masalah perilaku petugas-petugas. Saya tidak mau menuduh petugas a b, tapi yang terlibat. Jadi masalah adalah perilaku," tegas Saiman.
Bila melihat fasilitas dan sumber daya manusia, tambah Saiman, pihaknya menilai yang ada di Tanjung Priok sudah memadai. Sehingga dia memandang persoalan yang terjadi terletak pada manajemen di pelabuhan.
"Saya lihat kondisi pelabuhan sekarang, fasilitasnya, manusianya, itu sudah cukup. Jadi terpulang pada manajemennya saja lagi," pungkasnya.(fat/jpnn)