Mantap! Sumsel Turunkan Angka Stunting Tertinggi se-Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengapreasiasi kinerja Gubernur Sumsel H Herman Deru atas prestasi pemerintahannya yang berhasil menurunkan angka stunting dengan sangat signifikan.
Adapun penurunan itu terjadi sebanyak 6,2 persen dalam program percepatan penurunan stunting di Indonesia 2022.
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) memberikan penghargaan kepada Gubernur Herman Deru yang diserahkan oleh Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN RI Drs. Eli Kusnaeli.
Penghargaan itu diberikan di sela-sela pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Forum Koordinasi Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi tahun 2023 yang dipusatkan di Ball Room Hotel Novotel Palembang, Rabu (15/2) pagi.
“Alhamdulillah dengan kepemimpinan Pak Gubernur Herman Deru, angka stunting Provinsi Sumatera Selatan cepat menurun. Penurunnya pun sangat signifikan,” tegas Eli Kusnaeli dalam sambutannya.
Eli membeberkan bahwa angka stunting Provinsi Sumsel yang sebelumnya 24,8 persen pada 2021 dan diturunkan dengan cepat sebesar 6,2 persen atau menjadi 18,6 persen di 2022.
“Angka ini sebelumnya tidak pernah dicapai, ini merupakan hasil dari kepemimpinan Bapak Gubernur yang tentu saja kepemimpinan dari para bupati, wakil bupati, wali kota dan wakil wali kota di Sumatera Selatan,” tambahnya.
Dia menilai Sumsel saat ini sudah mulai memiliki banyak bonus demografi.
Menurutnya, jumlah penduduk yang besar adalah aset pembangunan yang luar bisa, dengan catatan jumlah penduduk harus berkualitas. Karena itu penuruan stunting tergantung dengan penduduk yang berkualitas.
“Upaya meningkatkan kualitas Sumber daya manusia yang efektif dan efisien, berbicara mengenai stunting harus multi program, kata kuncinya kolaborasi dan sinergitas,” tandasnya.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengakui suksesnya penurunan angka stunting bukan hanya buah dari kerja keras dari Pemprov Sumsel saja. Melainkan melibatkan semua pihak, mulai dari bupati/walikota, stakeholder, TNI/Polri dan dukungan seluruh masyarakat.
“Kami bisa terus jalan berkerja secara kolaboratif, artinya dengan momen ini, mari laksanakan kerja baik, meskipun dianggap jadul, Sumsel terbaik penurunan stunting, tidak mungkin berkerja tanpa peran serta Bupati/walikota dan stakeholder. Ini menjadi tugas berat bagi kita untuk mempertahankannya,” tegas Herman Deru.
Herman menyebutkan sebelum membahas persoalan untuk menurunkan angka stunting, harus lebih dulu mengetahui tujuan dan targetnya.
Dia menyebut target pemprov adalah mempersiapkan generasi menghadapi bonus demografi pada 25 hingga 30 tahun mendatang, di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif.
“Alangkah baiknya setelah kita sukses menurunkan 6,2 persen kamia sukses besar, pasti orang akan mencari resep kita. Kita jangan mati gerak, jangan star syndrome. Peran ibu-ibu sangat dibutuhkan, ayo sama-sama mencegah dan mengatasi masalah ini, target kita tetap 1 digit,” tegasnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel, Mediheryanto, S.H.,M.H mengaku optimistis Sumsel akan berhasil mencapai terget menurunkan angka stunting sesuai dengan target Presiden Joko Widodo yakni menurunkan angka stunting sebesar 14 persen pada 2024.
“Alhamdulillah berkat kerja Pak Gubernur dan dukungan semua pihak Sumsel bisa menurunkan stunting tertinggi se-Indonesia pada 2022," tandasnya.
Hasil Survei Status Gizi Indonesia 2022 yang diumumkan Kepala Dinas Kesehatan Provin Sumsel juga cukup baik.