Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mardani: Pak Presiden, Tidak Cukup dengan Berucap Turut Berdukacita

Senin, 06 Mei 2019 – 07:00 WIB
Mardani: Pak Presiden, Tidak Cukup dengan Berucap Turut Berdukacita - JPNN.COM
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera. Foto: Dok. FPKS DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera bertindak atas semakin banyaknya korban meninggal. Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) kini berjumlah 440 orang.

“Pak Presiden yang terhormat, tolong segera menyediakan anggaran darurat untuk turunkan petugas kesehatan melakukan pendampingan kepada seluruh KPPS hingga selesai perhitungan suara berlangsung,” kata Mardani, Minggu (5/5).

BACA JUGA: Pesan Menhan Ryamizard Saat Sosialisasi Bela Negara di CFD Bundaran HI

Lebih jauh, Politikus PKS ini mengatakan tidak cukup bagi Presiden hanya mengucapkan berdukacita mendalam, harus ada tindakan kongkret agar tidak semakin bertambah meninggalnya para pejuang demokrasi tersebut.

“Tidak cukup dengan berucap turut berdukacita. Saya mendesak segera minta anggaran darurat melalui Menteri Keuangan (Menkeu) dan koordinasi dengan Menteri Kesehatan untuk menerjunkan tenaga kesehatan,” ujarnya.

Pria kelahiran Betawi ini juga mengatakan pada bulan Ramadan bisa saja ada kemungkinan lebih banyak korban lagi bila tidak ada tindakan preventif walaupun sedikit terlambat.

“Kita sudah memasuki bulan ramadan, saya berharap tidak ada lagi korban KPPS yang meninggal ataupun sakit dan bisa menjalankan ibadah bulan sekaligus menjalankan tugas di lokasi lokasi perhitugan suara,” pungkas Mardani.

Berdasarkan data tersebut, jumlah petugas KPPS yang meninggal dunia bertambah 16 orang, sedangkan sakit bertambah 120. Pertambahan ini terhitung sejak (3/5) malam.

Menurut Mardani, Presiden tidak cukup hanya berucap turut berdukacita mendalam tapi harus ada tindakan kongkret agar tidak semakin bertambah meninggalnya para pejuang demokrasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News