Marmara ID Boyong 13 Kopi Indonesia ke Turki
jpnn.com, JAKARTA - Sulitnya pasokan kopi Amerika Selatan membuka peluang bagi Indonesia untuk masuk pasar Turki.
Indonesia sebagai negara penghasil kopi keempat terbesar seluruh dunia mulai gencar mewarnai pasar Turki dengan kopi Arabika, Robusta dan Liberikanya dari lima pulau besar di Indonesia.
Marmara ID, kuda hitam yang baru berlaga memasuki pasar kopi di Turki, memboyong 13 kopi Indonesia ke pameran kopi terbesar di Turki, Coffex keempat di Halic Conggres Center, Beyoglu, Istanbul, 17-20 Maret 2022.
Ke-13 kopi yang dibawa Marmara.id, perusahaan agregator Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia ke Pasar Istanbul, antara lain HRAcademy – Robusta Palembang dan Robusta Pangandaran; Uwak Kopi Besemah – Robusta Pagaralam; Kopi Kampung Gesing – Robusta Temanggung; Ape for Ape Coffee – Arabika dan Robusta Mandailing; Sada Coffee – Arabika dan Robusta Gayo; Persikindo – Arabika Gayo.
Kemudian, Aroma Toba Coffee – Arabika dan Robusta Mandailing; Ebro Coffee – Arabika Kalosi; HIPMI Kementara – Robusta Jantan, Robusta Payakumbuh dan Arabika Toraja; Willis Van Java Coffee – Robusta dan Excelsa Gunung Wilis. Vicco Cocoa – Cokelat Bar; Biji Kakao dan Robusta Jember; Bajawa Coffee – Arabika Flores; Kedai Potrojoyo – Arabika Bromo dan Robusta Gunung Kawi.
”Kami melihat Turki sebagai pasar yang sangat potensial. Turki telah terbukti sebagai negara yang perekonomiannya tetap hidup bahkan di masa tersulit selama pandemi. Untuk itulah kami berniat akan terus mendukung UMKM Indonesia yang ingin masuk ke pasar Turki,” ujar Alkiko Yukimasari, selaku pemilik Marmara Id lewat keterangannya.
Dihadiri lebih dari 10.000 pengunjung dengan rekor penjualan senilai delapan juta USD di tahun 2021, pameran kali ini diharapkan dapat menindaklanjuti pembeli potensial yang telah dikenalkan dengan kenikmatan kopi Indonesia sebelumnya.
Indonesia masih memiliki potensi yang demikian besar, karena saat ini baru 3 persen pasar kopi Turki dikuasai Indonesia.