Mars KPK Buatan Istri Firli Bahuri, Novel Baswedan Tidak Happy
jpnn.com, JAKARTA - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengkritisi keterlibatan pihak keluarga dalam kinerja pemberantasan korupsi di markas antirasuah. Kritik Novel itu merujuk pada lagu himne dan mars KPK buatan istri Ketua KPK Firli Bahuri, Ardina Safitri.
Novel menyatakan seharusnya semua insan KPK menghindari cara-cara tersebut harus dihindari, terlebih dilakukan oleh ketua lembaga antirasuah itu.
"Firli membuat kebiasaan di KPK dengan melibatkan keluarga untuk urusan dinas di KPK. Hal tersebut yang selalu dihindari di KPK sejak pertama kali didirikan," kata Novel saat dihubungi, Sabtu (19/2).
Novel meyakini pelibatan keluarga dalam suatu kelembagaan negara terlebih di KPK berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. Bahkan, ASN Polri itu meyakini bisa menganggu kinerja KPK.
"Karena bisa konflik kepentingan dan bisa merambat ketika kepentingan pihak tertentu dititipkan melalui keluarga, yang kemudian bisa menjadi masalah serius," ungkap Novel.
Oleh karena itu, Novel menyayangkan sikap Firli Bahuri yang melibatkan pihak keluarga dalam bekerja di KPK. Sebab pada dasarnya, KPK secara kelembagaan milik bangsa, bukan milik pihak keluarga.
"Jadi sangat disayangkan Firli mengubah upaya-upaya pendiri KPK dalam rangka menjaga integritas," sesa Novel.
Seperti diketahui, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyerahkan penghargaan kepada istrinya, Ardina Safitri. Penghargaan itu diberikan lantaran Ardina membuatkan lagu himne dan mars untuk KPK.