Ma'ruf Amin: Doa Neno Warisman Keliru, Semoga Tidak Mabrur
jpnn.com, KUNINGAN - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin menilai doa Neno Warisman yang dibacakan saat Munajat 212 adalah hal yang keliru. Menurutnya, doa tersebut tak layak dipanjatkan karena kondisi Indonesia tidak dalam keadaan perang.
Ma'ruf menyimpulkan doa Neno mirip dengan doa yang dipanjatkan saat perang Badar. Ketika itu, umat muslim bertempur habis-habisan karena kalah jumlah dengan kaum kafir.
"Pilpres kok disamakan dengan perang Badar. Perang Badar itu antara Islam dan kafir. Itu perang hidup mati membela agama. Pilpres itu cari pemimpin terbaik. Pilpres tak sama dengan perang Badar," kata dia saat menghadiri Istigasah dan Salawat Kubro di Lapangan Dipati Ewangga Windusengkahan, Kuningan, Selasa, (26/2).
Ketua umum Majelis Ulama Indonesia ini menyayangkan Neno yang mengklaim kelompoknya paling Islam. Sedangkan kelompok Jokowi - Ma'ruf dianggap lawan umat muslim. Hal ini dia rasakan tak etis. "Mereka menisbahkan kelompok mereka Islam dan kelompok Jokowi - Amin sebagai kafir. Doa itu tak layak dan tidak pantas," tegasnya.
(Anda bakal rugi besar kalau tidak baca yang ini: Anggap Puisi Neno Dahsyat, Habib Novel Sebut Pemrotesnya Sesat)
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini berharap emosi masyarakat tak terpancing akibat doa Neno. Sebab, dia khawatir doa Neno menimbulkan gejolak masyarakat.
"Jangan sampai masyarakat terprovokasi, mudah-mudahan doanya (Neno) tidak mabrur. Kalau sekarang doanya tepat minta Pilpres aman insyaallah doanya dikabul," tutur dia. (tan/jpnn)