Marwan Jafar Beber Kiat Atasi Ketimpangan Antarwilayah
Alhasil, ada kecenderungan kebijakan pembangunan yang dirancang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi justru memperburuk kondisi kesenjangan ekonomi antarwilayah di Indonesia.
"Akhirnya menimbulkan gap antara wilayah yang memiliki PDRB per kapita tertinggi dan terendah yang berimplikasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi tidak merata di seluruh wilayah," tambah ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPP PKB itu.
Marwan menjelaskan, faktor lain yang menyebabkan ketimpangan antarwilayah adalah masih minimnya infrastruktur di daerah.
Hal itu mengakibatkan mobilitas barang dan jasa seperti kegiatan perdagangan dan penyerapan tenaga kerja antardaerah terhambat.
"Aktivitas perdagangan yang lambat sangat memengaruhi harga barang karena melihat demand yang begitu tinggi dari pada supply. Di sisi lain, masyarakat yang memiliki keterampilan tertentu kesulitan mengakses daerah lain yang membutuhkan jasanya karena minimnya infrastruktur itu tadi. Ini menyebabkan semakin memperpanjang panceklik mereka untuk memiliki pendapatan," urainya.
Marwan menyarankan pemerintah segera merealisasikan rencana pembangunan daerah yang sudah dipetakan di dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN).
"Kebutuhan infrastruktur yang mendesak yang jelas daerah yang berada di kawasan tertinggal dan perbatasan. Di sana banyak wilayah potensial seperti NTB, Papua, Kalimantan, tapi tidak terserap karena kendala mobilitas," terangnya.
Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan kompetensi masyarakat di wilayah tersebut.