Marwan Pastikan Kesiapan Desa Calon Penerima ADD
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT), Marwan Jafar menggelar teleconference dengan pemerintah daerah dan aparatur desa dari Kabupaten Lampung Timur dan Tasikmalaya, Senin (22/12). Tujuan teleconference itu adalah mengecek kesiapan desa menerima alokasi dana desa (ADD) tahun 2015.
Marwan yang berada di kantornya di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, memanfaatkan fasilitas teleconference untuk menanyakan kesiapan daerah dan aparat desa yang akan menerima ADD. "Kita sedang mengevaluasi bagaimana kesiapan pemda dan desa dalam penggunaan dana desa, apakah daerah sudah siap atau belum," kata Marwan saat menyapa pejabat pemda dan desa dari Lampung Timur dan Tasik Malaya.
Marwan menjelaskan, karena kementerian yang dipimpinnya baru terbentuk, maka diperlukan waktu persiapan untuk menjalankan program yang ada. Apalagi soal penyaluran dana desa sebagai amanat UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Dari hasil teleconference itu diketahui ada 264 desa di Kabupaten Lampung Timur dan 351 desa di Tasikmalaya yang menyampaikan kesiapan mereka menerima dan menggunakan ADD. Bahkan, Bupati Lampung Timur, Erwin Arifin dalam teleconference itu menklaim di dalam APBD di daerah yang dipimpinnya sudah ada alokasi anggaran sesuai amanat UU Desa.
Menurut Erwin, dana desa di Lampung Timur di APBN 2015 diproyeksikan sebesar Rp 31,409 miliar, sedangkan melalui APBD Rp 123,6 miliar. "Artinya dana desa yang digelontorkan ke desa seluruhnya Rp 155,136 miliar, itu sudah sesuai amanat undang-undang," katanya.
Kesiapan desa-desa di 15 kecamatan di Lampung Timur dibuktikan dengan sudah diadakannya musyawarah desa yang menghasilkan RPJMDes serta rencana kerja pemerintahan desa (RKPDes). Karena itu, kata Erwin, Kabupaten Lamtim mendapat prioritas dari Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi. Seperti untuk program sistem informasi desa hingga pengembangan BUMNDes.
"Dari 264 desa, prinsipnya sudah siap semua, Pak. Karena sampai saat ini baru ada tiga desa yang punya BUMDes. Itu bergerak di bidang koperasi simpan pinjam dan jasa perdagangan,” jelasnya.
Di sisi lain, banyak potensi desa di Lampung Timur yang belum tergarap seperti perkebunan, pertanian, peternakan hingga pertambangan pasir kwarsa. "Kita sudah siap semua (menerima program pusat). Di sini ada daerah wisata yang sudah mendunia, Way Kambas, taman Purbakala, wisata agronomi," tambahnya.