Marzuki Anggap Ciuman dan Pijatan ke Popong Bentuk Pelecehan
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie mengkritik perilaku anggota DPR baru yang dalam paripurna pemilihan pimpinan DPR RI, Kamis (2/10) dini hari mendatangi Popong Otje Djundjunan selaku pimpinan sidang dan lantas memijat punggung serta menciumnya. Marzuki menilai aksi memijat dan mencium Popong itu sudah bentuk pelecehan terhadap perempuan dan orang tua.
"Saya sangat menyayangkan sikap para politisi baru yang telah melecehkan seorang perempuan dan orang tua seperti Ibu Popong dengan memijat-mijat dan menciumnya. Bagaimanapun, Ibu Popong sedang menjalankan tugas kenegaraan dan tidak sedang main-main. Itu meja pimpinan sidang, apa dikira itu meja untuk bermain-main?" kata Marzuki di Jakarta, Kamis (2/10).
Menurutnya, ada tata tertib yang harus ditaati agar sidang berjalan baik dan bukan dengan mengintimidasi layaknya preman. Marzuki lantas menyebut anggota-anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan yang berteriak-teriak sepanjang sidang.
"Tatib itu dibuat bersama agar ditaati. Mereka harusnya paham itu. Tidak ada alasan apapun yang membenarkan tindakan mereka. Kalau anggota DPR saja tidak patuh pada aturan yang dibuatnya sendiri, bagaimana dengan masyarakat? Rakyat akan melihat dan mencontoh perilaku yang seperti ini," ujarnya.
Mantan Sekjen Partai Demokrat itu menambahkan, harus ada pernyataan keras terhadap perilaku seperti itu. Terlebih, kata Marzuki, persidangan itu disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi sehingga masyarakat pun melihatnya.
“Pimpinan sidang DPR berikutnya untuk tidak takut mengambil tindakan tegas dan mengusir anggota DPR keluar dari ruang sidang untuk pembelajaran," sarannya.(fas/jpnn)