Marzuki Minta Konvensi Capres Demokrat Dihentikan
jpnn.com - JAKARTA – Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Marzuki Alie meminta pelaksanaan Konvensi Capres PD lebih baik dihentikan saja. Alasannya, partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tidak mencukupi syarat 20 persen perolehan suara nasional untuk mengusung capres pada Pemilihan Presiden 2014.
Pria yang juga menjabat ketua DPR ini mengaku bahwa perolehan suara yang hanya di kisaran 10 persen berdasarkan beberapa hitung cepat lembaga survei tergolong anjlok. Kata dia, penurunan suara di luar prediksi semua pihak di tubuh partainya, termasuk semua peserta konvensi.
”Terus terang hal ini di luar prediksi peserta konvensi kalau ternyata Demokrat mendapat suara yang tidak signifikan. Jadi memang lebih baik peserta konvensi capres dikembalikan ke majelis tinggi. Karena konvensi ini’kan untuk mencari capres. Kalau melihat posisi sekarang (hasil suara PD) jadi susah untuk melanjutkannya karena’kan gak bisa usung capres sendiri,” papar Marzuki dalam sebuah acara diskusi bertema ”Who’s Next Indonesia” di kawasan Taman Ismail Marzuki Jalan Cini Raya Jakarta Pusat, Kamis (10/4).
Ia menambahkan, melihat posisi PD yang berada di urutan keempat (di bawah PDIP, Partai Golkar, dan Partai Gerindra), partainya sangat sulit untuk melanjutkan konvensi. Solusinya, para peserta konvensi ditawarkan kepada capres-capres dari parpol lain, dengan kata lain peserta konvensi capres PD cukup diajukan sebagai cawapres.
”Silakan saja ditawarkan kepada calon-calon presiden yang lain atau mungkin dengan kombinasi yang lain Tapi ini hanya sekedar saran, keputusan finalnya ada di tangan Ketua Majelis Tinggi Demokrat,” lontar Marzuki yang juga peserta Konvensi Capres PD ini. Ketua Majelis PD yang dimaksud Marzuki adalah Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun ditegaskan Marzuki, anjloknya perolehan suara PD bukan karena gagalnya konvensi memunculkan tokoh yang mampu mencuat ke pentas nasional. Marzuki beralasan, pengertian demokrasi itu salah satunya adalah harus siap kalah dan juga siap menang. ”Jadi kalau gak siap kalah, jangan berdemokrasilah,” imbuhnya.
Namun, Marzuki menegaskan hal tersebut hanyalah saran yang disampaikannya. Itu artinya, keputusan terakhir dan final tentu hanya milik Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. (ind)