Marzuki Nilai Materi Debat Capres Dangkal
jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPR RI, Marzuki Alie menilai materi debat capres sesi pertama tidak substansial. Itu terjadi karena KPU merasa independen sehingga tidak melibatkan lembaga lainnya.
Padahal menurut Marzuki, melibatkan presiden dalam proses debat ini bukan berarti membuat KPU tidak independen karena makna independensi yang harus dipegang hanyalah pada proses pelaksanaan pemilu itu sendiri.
Untuk substansi bernegara dengan segala permasalahannya, KPU seyogianya melibatkan banyak orang dan lembaga negara lainnya.
"Dalam menyusun debat capres dan cawapres guna menggali kapasitas calon presiden dan wakilnya, seharusnya KPU melibatkan lembaga negara lainnya. KPU harus berkomunikasi dengan presiden terkait proses pemerintahan. KPU juga bisa bicara dengan Mahkamah Agung untuk menggali persoalan hukum, termasuk juga dengan DPR. Lembaga-lembaga negara lain lebih memahami konteks dikaitkan dengan kondisi dan fakta yang sebenarnya yang saat ini sudah dan sedang berjalan," kata Marzuki, Selasa (10/6).
Marzuki tidak yakin KPU memahami berbagai persoalan dan tantangan bangsa seluruhnya sehingga pertanyaan yang diajukan tidak konstekstual dan memberikan gambaran apa yang akan dikerjakan para calon presiden dan wakilnya ke depan jika terpilih. Jika ingin kontekstual maka KPU harus mengajukan pertanyaan yang diperdebatkan dari sumber RPJP dan harus melibatkan lembaga negara khusunya pemerintah yang berjalan.
"Debat akan substansial kalau melibatkan pemerintahan karena presiden dan wapres terpilih melanjutkan apa yang baik yang sudah dilaksanakan pemerintahan saat ini dan akan mengoreksi apa yang kurang dari pemerintahan saat ini. Maka jawaban dari para capres dan cawapres harus jelas tentang apa yang harus dikoreksi dan apa yang dilanjutkan," ujar Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.
Dalam debat pertama, menurut Marzuki semua perserta debat mengatakan akan melanjutkan tapi tidak dijelaskan apa yang akan dilanjutkan. Makanya kalau ada presiden, apalagi presidennya sudah dianggap netral, maka setiap capres dalam konteks demokrasi, tugas dan tanggungjawab presiden sekarang, harus didengarkan oleh seluruh peserta debat.
"Mereka harus tahu apa yang sudah dikerjakan SBY dan apa yang belum. SBY bisa menceritakan semua pengalamannya, kekurangannya dan sebagainya yang bisa diperbaiki oleh pemerintahan berikutnya. Jadi jangan hanya tanya pengamat atau LSM saja karena bagaimanapun yang tahu bagaimana sebenarnya tantangan pemerintah pasti presiden, bukan pengamat apalagi LSM," pungkasnya.(fas/jpnn)