Mas Wagiman Kapok, Mudik Demi Ketemu Keluarga Malah Dilaporkan Istri, Terpaksa Dikarantina
"Saya menerima, tidak apa-apa lima hari dikarantina di sini. Saya pesan pada saudara-saudara lainnya nggak usah mudik. Kalau ingin keluarga sehat semua, jangan mudik. Mudik juga sengsara, karena akan dikarantina seperti saya," ucapnya.
Pemudik lain, Rasikun juga mengatakan hal yang sama. Dia rela dikarantina karena memang itu sudah menjadi peraturan bersama.
"Saya pulang kemarin, tanggal 6. Langsung ada perangkat desa yang mendatangi rumah dan meminta saya dikarantina. Saya ikut saja, karena sudah peraturan mau gimana lagi," ucapnya.
Dia juga berpesan pada pemudik lain untuk menunda kepulangan ke kampung halaman. Selain bisa menularkan penyakit ke keluarga, mereka juga sengsara karena dikarantina.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, cerita Wagiman justru menjadi kisah yang inspiratif. Sebab, dia dikarantina karena laporan dari istrinya.
"Jadi dia dilaporkan istrinya ke RT. Istrinya bilang, bahwa suaminya akan mudik dari Jakarta tanggal sekian. Maka saat pulang langsung ketahuan. Partisipasi masyarakat Banyumas hebat sekali dan fair. Kalau masyarakat mendukung seperti ini, ini akan jadi contoh buat semuanya," kata Ganjar.
Ganjar juga mendukung upaya yang dilakukan pemkab Banyumas yang mengarantina semua pemudik yang pulang pada tanggal 6-17 Mei. Lima hari lamanya, mereka dikarantina untuk efek jera.
"Daerah lain tidak semua melakukan seperti ini, tapi beberapa melakukan. Mudah-mudahan semua bisa melakukan, sehingga orang akan mudik jadi mikir, nanti pulang dikarantina ndak jadi lebaran. Maka orang akan memilih tidak pulang dan semuanya jadi aman," pungkasnya. (flo/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini: