Masih Ada Aparat Pajak yang Bersih

Senin, 03 Mei 2010 – 18:51 WIB

JAKARTA— Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta semua pihak agar tidak menggeneralisasi 32 ribu aparat pajak  sebagai aparat yang tidak bersih, hanya gara-gara kasus penyimpangan yang dilakukan sejumlah oknum pajak."Jangan hanya satu kasus, terus 32 ribu pegawai pajak dipersepsikan buruk," kata Sri Mulyani kepada wartawan di kantor Ditjen Pajak, Senin (3/5).Sri Mulyani menambahkan, masih ada aparat pajak yang bekerja baik sehingga patut diberi penghargaan dan perlu dikenali masyarakat. Karena itu, Sri meminta masyarakat tetap menghargai aparat pajak karena aparat pajak membantu proses penerimaan negara.

‘’Bagaimanapun, DJP memiliki peran penting mengumpulkan lebih dari Rp600 triliun potensi pajak yang nantinya akan digunakan untuk pembangunan. Karena itu, kami minta masyarakat dan media juga menghargai Ditjen pajak sebagai suatu institusi, karena DJP menjalankan tugas menjaga penerimaan negara dan pada sisi lain tetap konsisten terhadap berbagai bentuk pelanggaran,’’ tegas Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengakui dengan  mencuatnya berbagai kasus penggelapan pajak, membuat tingkat kepercayaan masyarakat terutama Wajib Pajak (WP) saat ini tengah diuji. Ditjen Pajak termasuk Ditjen Bea Cukai pun katanya, akan terus berupaya menunjukkan kinerja dan kerja terbaiknya, untuk menjawab semua keragu-raguan masyarakat WP tersebut. Namun begitu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tetap akan membersihkan aparat pajak yang melakukan penyimpangan tanpa merusak citra insititusinya. ”Maka kita harus koreksi tanpa merusak institusi,” ujar Sri. Sementara bila ia menemukan adanya kesalahan sistemik pada peraturan, maka peraturan terkait harus segera diubah.(afz/jpnn)

JAKARTA— Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta semua pihak agar tidak menggeneralisasi 32 ribu aparat pajak  sebagai aparat yang tidak