Masih Berpotensi Koreksi
jpnn.com - JAKARTA - Bursa saham tanah air dihinggapi awan positif. Pada perdagangan kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil rebound. Dengan kenaikan sebesar 54,62 poin (1,18 persen), IHSG ditutup melonjak di posisi 4.652,39. Sementara jajaran 45 saham terlikuid menanjak 12,52 poin (1,64 persen) ke level 776,47.
Head of Research Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, IHSG tampak memilih untuk bergerak seirama dengan bursa saham Asia yang terus positif sejak awal pekan ini.
Termasuk, indeks Nikkei yang sempat terkena sentimen negatif lantaran penurunan produk domestik bruto, namun akhirnya mampu rebound.
"Bursa saham cenderung positif karena masih ada sentimen dari rilis kinerja beberapa emiten yang berada di atas estimasi. Apalagi pelaku pasar juga merespons positif stabilnya rilis inflasi di sejumlah negara Eropa, seperti Inggris, Swedia, Jerman, dan Spanyol," katanya.
Reza memaparkan, untuk menangkap peluang tersebut, investor pun memburu saham-saham konsumer yang telah tertekan sebelumnya serta beberapa saham di sektor manufaktur dan perdagangan.
Beberapa saham yang menjadi penggerak indeks terbesar, antara lain, UNVR, BBCA, ASII, CPIN, dan AMRT. Secara sektoral, sektor properti naik tertinggi sebesar 2,79 persen, diikuti oleh sektor konsumer (2,42 persen), dan manufaktur (1,93 persen).
Head of Research PT Universal Broker Satrio Utomo menjelaskan, posisi indeks Hang Seng yang ditutup menembus dua buah resistance turut memancing sebagian investor untuk mengambil posisi, terutama pada saham-saham komoditas. "Saham komoditas tembus resistance selama dua hari terakhir dan masih memiliki potensi kenaikan yang cukup signifikan," terangnya.
Akan tetapi, dia memaparkan, risiko koreksi saat ini masih besar mengingat IHSG masih belum masuk ke kisaran target jangka pendek 4.450-4.500. "Sebagian investor sudah mulai positioning dan berharap tren turun indeks Dow Jones," paparnya. (gal/c1/sof)