Masih Tidak Percaya COVID-19? Mungkin Anda Masuk Golongan ini
Alasan lain seseorang tidak percaya COVID-19 adalah rasa takut dan khawatir yang berujung kepada penyangkalan.
"Itu adalah salah satu pertahanan diri manusia, ketika dia merasa ada sesuatu yang lebih besar dari dia, tapi dia tidak siap menghadapinya, jadi dia menyangkal bahwa COVID-19 tidak ada," ucapnya.
Penyangkalan terjadi karena seseorang tidak siap menghadapi kenyataan bahwa ada hal yang berbahaya di hadapannya.
Dengan menolak menerima kenyataan seseorang menganggap dirinya akan merasa tenang.
Padahal, jauh di lubuk hati ketenangan itu sebetulnya sedang bergejolak.
Bila ada teman atau anggota keluarga yang tidak percaya COVID-19, Rininda menyarankan supaya diberi penjelasan dan meluruskan informasi.
"Urusan apakah dia akan berubah pikiran bukan masalah pemberi informasi, sebab itu berada di luar kontrol anda," ucapnya.
Jika memang tidak ada titik temu, terima bahwa tidak setiap perdebatan berujung kepada kesepahaman yang sama.