Masjid dan Gereja Berdempetan, Warga Saling Bantu
”Sedangkan yang sedang proses dibangun saat ini adalah Pesantren Nurul Haromain, pesantren ini juga berada di Yayasan Mujahidin,” imbuhnya.
Meski sudah maju pesat, tapi tetap saja toleransi dijunjung oleh jamaah Masjid Mujahidin dan umat Gereja Katolik Santo Yohanes. Semisal saat ada perayaan Misa, masjid ini tidak mengeraskan speaker-nya.
”Biasanya Misa bersamaan dengan salat Isya, kami mengalah tidak memakai speaker,” katanya.
Saling tolong-menolong juga dilakukan saat Masjid Mujahidin ada acara seperti pengajian. ”Kami biasanya parkir di depan SDK Santo Yohanes,” pungkas suami dari Endang Winarti ini.
Hal tersebut juga dibenarkan salah seorang guru SDK Santo Yohanes Wiyono, 51. Menurut dia, sekolah tersebut memang sering dijadikan tempat parkir jika di masjid ada kegiatan.
”Ketika ada pelajaran, masjid juga tidak memakai pengeras suara ketika ada kegiatan,” kata Wiyono yang merupakan guru asli Kabupaten Blitar ini. (***)