Masjid Terapung Menjadi Saksi Bisu Kelamnya Bencana Gempa-Tsunami
jpnn.com, PALU - Warga Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), menjadikan kawasan bekas tsunami di Kelurahan Talise sebagai tempat favorit untuk menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit selama Ramadan.
Kamis sore, warga tampak berfoto di lokasi tersebut dengan mengambil foto dengan latar belakang Masjid Terapung Arkam Babul Rahman yang rusak akibat diterjang tsunami tetapi masih kukuh berdiri meski sudah tidak bisa lagi dimanfaatkan sebagai tempat ibadah.
Masjid terapung itu menjadi saksi bisu kelamnya bencana gempa, tsunami dan likuefaksi tahun 2018.
"Di sini enak ngabuburit apalagi ditambah dengan pemandangan alam yang sangat indah sehingga tidak terasa sudah masuk waktu berbuka puasa," kata salah satu pengunjung, Ahmad.
Menurutnya tidak banyak tempat ngabuburit di ibu kota Provinsi Sulteng itu yang menyajikan pemandangan alam yang indah seperti di kawasan bekas tsunami Palu sebab menyajikan pemandangan alam yang sangat lengkap.
"Pemandangan lima dimensi berupa laut, sungai, teluk, lembah dan gunung dapat dinikmati warga gratis di sini bekas tsunami sini," ujarnya.
Sama halnya dengan Arsyad, warga asli Kota Palu itu mengaku lebih suka ngabuburit di kawasan pantai di bekas tsunami dari pada di tempat lain seperti di bukit, warung kopi (warkop) maupun kafe.
"Lebih enak ngabuburit di pantai sini (kawasan bekas tsunami). Sambil tunggu waktu berbuka puasa, bisa menikmati hembusan angin laut sambil melihat nelayan melaut, memancing ikan dan ombak lautnya," ucapnya.