Massa Desak Formasi CPNS Ditambah
jpnn.com - MANOKWARI - Puluhan warga yang gagal atau tak lulus tes CPNS (calon pegawai negeri sipil) formasi tahun 2013 kembali mendatangi kantor Gubernur Papua Barat, Kamis (24/7). Mereka menuntut Pemprov untuk memperjuangkan tambahan formasi sebanyak 100 kursi khusus bagi putra-putri Arfak.
Kepala BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Provinsi Papua Barat,Drs Yustus Meidodga akhirnya menerima massa. Ia didampingi Kapolres Manokwari,AKBP Johnny Eddizon Isir,SIK,MTCP mendengarkan aspirasi dan tuntutan di pendopo halaman kantor gubernur.
Jika aksi unjuk rasa,Rabu (23/7) sempat diwarnai dengan percobaan pembakaran ban di depan pintu masuk kantor, kali ini massa penyampaikan protes dan tuntutan berlangsung damai. Namun sempat diwarnai dengan ulah oknum PNS yang ikut-ikutan menyampaikan pernyataan. PNS tersebut bahkan merobek baju kaosnya di hadapan Kapolres, Ka BKD dan massa. ‘’Saya ini PNS,tapi saya tidak setuju dengan hasil tes kemarin,’’ teriak PNS bertubuh tambun ini sambil merobek kaosnya.
Melihat ulah oknum PNS tersebut,Kapolres memerintahkan anak buahnya untuk mengamankan yang bersangkutan. ‘’Amankan dia,’’ perintah Kapolres yang kemudian langsung direspon sejumlah anggota polisi dengan mengarahkan oknum PNS ke jalan sampai naik ojek.
Kapolres mengawali tatap muka dengan menyampaikan pesan-pesan agar massa dapat menyampaikan aspirasi secara baik.
‘’Sampaikan pernyataan dengan baik, di mana letak ketidakpuasan atas hasil tes CPNSD. Jangan lakukan tindak-tindakan yang dapat mengganggu kepentingan umum dan akhirnya kita akan lakukan penegakkan hukum,’’ tandas Kapolres.
Ka BKD yang tampak tenang menerima warga menyatakan, seleksi CPNS formasi 2013 sudah lewati proses yang cukup panjang dan dengan sejumlah pertimbangan. Pelaksanaan tes awal November 2013 dan pengumuman hasil sempat molor dan baru disampaikan, Rabu (23/7).
Tatap muka Ka BKD didampingi Kapolres dengan pengunjuk rasa berlangsung sekitar 2 jam. Demus Saiba, salah seorang pengunjuk rasa menuntut agar Pemprov Papua Barat dapat memperjuangkan 100 kursi formasi tambahan khusus putra Arfak. Sekaligus juga menyoroti hasil tes, dimana ada staf honorer yang diterima pada seleksi CPNS umum. ‘’Pemda harus berjuangkan ke pusat supaya tambah 100 kursi lagi,’’ usulnya.