Massa Desak Gubernur Riau Surati SBY
jpnn.com - PEKANBARU - Massa yang tergabung dari beberapa aliansi, LSM dan universitas yang ada di Riau kembali turun ke jalan, Jumat (14/3). Tepatnya di jalan Cut Nyak Dien itu, massa kembali mendesak pemerintah untuk sesegera mungkin menyelesaikan masalah asap di Riau ini.
Berbagai orasi, pembacaan puisi dan juga penampilan teater turut mewarnai aksi damai mereka di tengah kabut yang kian pekat tersebut. Massa melalui tuntutannya mendesak presiden RI agar segera mengambil tindakan-tindakan nyata.
"Jika tak sanggup lagi, kami sarankan untuk meminta pihak asing seperti Australia, Malaysia, dan Singapura untuk memadamkan api. Tak perlu malu kalau memang kita tak mampu daripada rakyat Riau mati secara perlahan," ucap Zainuddin, salah seorang Koordinator Lapangan dari pihak Masyarakat Anti Kabut Asap Riau (Masker).
Selain itu, massa juga mendesak Gubernur Riau untuk segera menyurati presiden RI dan Mentri Kehutanan agar adanya penghentian penambahan areal Hak Guna Usaha (HGU) dan Hutan Tanaman Industri (HTI) serta menutup perusahaan-perusahaan yang terbukti lahannya terbakar.
"Kita tetap melakukan aksi damai dan tak perlu audiensi sebab kita sudah sama-sam tahu titik persoalannya. Aksi kita ini untuk terus menggesa pemerintah agar segera menuntaskan persoalan asap yang terjadi berulang-ulang setiap tahunnya," ungkap Zainuddin.
Sementara itu, Hendri Marhadi selaku Korlap Pergerakan Dosen dan Mahasiswa (Padam) Pendidik Guru Sekolah Dasar Universitas Riau (PGSD-UR) mengatakan dengan berbagai resiko yang disebabkan asap hari ini, masyarakat Riau membutuhkan aksi dan reaksi yang kongkrit dari pemerintah.
"Bukan hanya sekedar janji dan janji. Kita sudah muak dengan itu semua,'Pekik Hendri.
Selain itu, tuntutan dari sekitar ratusan massa juga terkait dengan memberhentikan kanalisasi pada areal-areal gambut di Riau. Perusahaan-perusahaan yang mengeksploitasi lahan gambut segera dikeluarkan dari lokasi.