Masuk dengan Tegap, Keluar Harus Dipapah
Ketika Orang-Orang Terdekat Ikuti Transplantasi Liver Ramdan-SulistyowatiMinggu, 25 April 2010 – 06:52 WIB
Ketika tulisan Dahlan tersebut dimuat secara bersambung, hampir setiap hari Tunggu melahapnya sampai tuntas. Dari situ, dirinya mengetahui bahwa transplantasi liver ternyata tak seberbahaya yang dia kira. Bahkan, jika memang itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan Ramdan, sebaiknya tidak ragu-ragu untuk melakukannya. "Apalagi setelah ada bantuan biaya, berarti kan tidak ada hambatan lagi untuk operasi," ujarnya.
Meski miris, Tunggu merasa optimistis transplantasi liver itu bisa menyelamatkan nyawa Ramdan. Dirinya dan sang istri bahkan sudah menyiapkan hadiah khusus untuk Ramdan jika operasi tersebut berhasil. Hadiah itu adalah kliping berita mengenai transplantasi liver di berbagai media yang memuat Ramdan.
Tunggu dan sang istri mengumpulkannya sejak berbulan-bulan lalu. Mulai berita tentang keberangkatan tim dokter dari RSUD dr Soetomo untuk belajar transplantasi liver di Oriental Organ Transplant Center (OOTC), Tianjin, Tiongkok, hingga berita seputar operasi Ramdan. "Hendak saya kasihkan Ramdan bila sudah besar nanti. Biar dia tahu, sejarah hidupnya dulu itu seperti apa," tegasnya. (*/c5/ari)