Masuk Medan, Nurul Arifin 'Sesak Nafas'
Rabu, 09 Desember 2009 – 06:21 WIB
Dia pun membandingkan kondisi Lapangan Merdeka. Semula dia menduga, lapangan Merdeka pada 1988 kondisinya tidak banyak perubahan. Ternyata, sudah jauh berbeda dan bahkan terlihat kondisinya sudah semakin menyesakkan kota. "Saya pikir kondisi Lapangan Merdeka itu tetap dipertahankan sebagai ikon heritage city, kenyataannya jauh menyesakkan kota kehadirannya," ujarnya.
"Di era globalisasi ini, dan bersinggungan keras terhadap zaman kapitalisme dan mendewakan uang, maka hendaknya di era ini jangan terlalu mengatur segala sesuatu dengan uang. Penataan kota harus dilihat dari aspek lingkungan dan sosial kemasyarakatannya," imbuhnya memberi petuah kepada para pejabat SKPD di sana.