Masyarakat Berhak Mendapatkan Telepon Murah
jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Lingkar Studi Mahasiswa (Lisuma) Indonesia memotori penurunan biaya interkoneksi antara operator. Dengan membangun posko, Lisuma juga menggalang tanda tangan.
Aksi itu dilakukan pada saat car free day di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (28/8). Selain itu, pernyataan sikap dilakukan revisi tarif interkoneksi dalam selembaran juga dibagikan ke warga.
"Agar masyarakat tau kebijakan pemerintah yang pro rakyat ini kita dukung bersama dan dikawal bersama rakyat," kata Sekjen Lisuma, Al Akbar Rahmadillah dalam keterangan persnya yang diterima JPNN.com, Minggu (28/8).
Selain menuntut biaya interkoneksi, Lisuma juga menuntut Presiden Joko Widodo untuk membesarkan Telkom yang merupakan perusahaan BUMN.
Menurutnya, keberadaan Telkom yang merupakan penyelengara backbone nasional harus sejalan cita-cita pemerintah dengan memajukan E-Commerce Indonesia dan menjadi penghubung semua operator agar bisa melakukan pemantauandemi kedaulatan bangsa dan negara.
"Pastinya Telkom akan mendapatkan revenue yang lebih dari trafik transit interkoneksi," katanya.
Seperti diketahui, Kementerian Kominfo mengeluarkan Surat Edaran No.115/M.Kominfo/PI.0204.08/2016. Surat tersebut berisi rencana penurunan biaya interkoneksi yang baru akan diberlakukan pada 1 September 2016.
Untuk saat ini, tarif dasar interkoneksi percakapan Rp 251 per menit dan. Sementara tarif dasar layanan SMS Rp 23 per SMS. Kemenkominfo sendiri berencana menurunkan 26 persen. (jpg)