Masyarakat kini Bisa Beramal Lewat Mata Uang Kripto
jpnn.com, JAKARTA - Sam Bankman Fried atau biasa akrab disapa SBF pendiri FTX dikenal sebagai pebisnis yang dermawan.
Dia juga berkomitmen untuk memberikan dampak positif yang besar bagi dunia. Sebelum sukses dengan FTX, pria lulusan MIT ini membuat bisnis pertamanya yakni Alameda, sebuah perusahaan perdagangan kuantum kripto.
Dari sana dia melihat bahwa crypto menunjukkan tanda akan memiliki banyak permintaan untuk likuiditas di masa depan, sedangkan kala itu masih sangat sedikit likuiditas yang tersedia.
“Kami melihat pergerakan harga dan arus masuk sangat besar yang dengan jelas menunjuk ke banyak orang dari berbagai negara yang mencoba membeli berbagai jenis mata uang kripto menggunakan metode akuisisi yang berbeda,” katanya.
Dia juga melihat kala itu bursa perdagangan kripto yang tersedia masih kurang memuaskan. Hingga akhirnya pada musim semi 2019, SBF mendirikan FTX bursa derivatif yang menyediakan jual beli crypto.
Saat ini FTX telah bertumbuh dengan sangat pesat bahkan telah masuk ke dalam lima besar bursa derivatif terkemuka dunia. FTX menjadi pertukaran mata uang kripto global terbesar keempat yang berbasis di luar Tiongkok.
Bukan hanya fokus kepada pendapatan dan volume perdagangan semata, sebagai salah satu bursa derivatif dengan pertumbuhan luar biasa FTX juga ingin memberikan dampak positif terbesar di dunia.
Yayasan FTX dari awal sudah memiliki tujuan mulia dengan memberikan 1% dari semua uang yang dihasilkan untuk amal danmengajak orang lain terlibat dalam proses beramal tersebut.